Jakarta, CNN Indonesia --
Haid atau menstruasimerupakan siklus bulanan yang dialami wanitadengan periode waktu rata-rata berlangsung sekitar 4-6 hari.
Meski disebut periode bulanan, namun sebagian wanita ada yang mengalami fase kurang teratur sehingga haid tidak selalu datang setiap bulan.
Penyebab haid tidak teratur ini cukup beragam. Mulai dari permasalahan kesehatan ringan sampai serius dan membutuhkan penanganan dokter.
Secara pengertian, menstruasi adalah proses terjadinya perdarahan pada uterus (rahim) yang disertai keluarnya darah melalui vagina.
Siklus haid pada setiap wanita umumnya berbeda-beda, namun umumnya haid berlangsung singkat kurang dari 4 hari atau sebaliknya lebih dari 6 hari.
Gejala Haid
Sebelum memasuki masa haid, tubuh wanita biasanya merasakan beberapa gejala atau disebut premenstrual syndrome (PMS), meliputi:
- Nyeri di bagian perut bawah
- Kelelahan
- Gatal-gatal di kulit
- Perubahan mood
- Muncul jerawat
- Keputihan
- Nyeri pada payudara
Gejala-gejala tersebut merupakan fase normal karena berlangsung sementara dan dapat membaik dengan sendirinya. Tak jarang pula, gejala tersebut masih dirasakan hingga siklus menstruasi berlangsung.
Gejala saat menstruasi biasanya ditandai dengan kontraksi otot rahim yang lebih kuat selama 1-3 hari sejak awal haid. Gejala yang dirasakan selama haid biasanya disertai dengan nyeri pinggul, bahkan sakit kepala hingga diare.
Penyebab Haid Tidak Teratur
Dilansir dari Cleveland Clinic, penyebab haid tidak teratur atau tidak normal bisa diakibatkan dari stress berlebih hingga kondisi medis yang mendasarinya, sebagai berikut.
1. Stres
Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat memengaruhi gaya hidup menjadi tidak sehat. Saat stres melanda, biasanya Anda juga ikut mengalami kenaikan atau penurunan berat badan yang signifikan.
Selain itu bisa diakibatkan pola diet ekstrem yang kurang tepat, sehingga berdampak pada siklus menstruasi tidak normal.
2. Polip rahim atau fibroid
Polip rahim atau fibroid adalah pertumbuhan tumor kecil jinak (bukan kanker) yang menempel di lapisan dinding rahim. Meski tumornya bersifat jinak, tetapi dapat menyebabkan perdarahan hebat dan nyeri selama periode menstruasi.
Jika fibroid terus besar, mereka mungkin memberi tekanan pada kandung kemih atau rektum sehingga membuat rasa tidak nyaman.
3. Radang panggul
Radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) menjadi penyebab lain yang sama-sama membuat siklus haid tidak teratur.
Penyebab penyakit ini dikarenakan infeksi bakteri yang masuk ke dalam sistem reproduksi wanita melalui kontak seksual dan menyebar ke rahim sampai saluran genital bagian atas.
Gejala PID termasuk keputihan berbau tidak sedap, menstruasi tidak teratur, nyeri di daerah panggul dan perut bagian bawah, demam, mual, muntah, atau diare.
4. Sindrom ovarium polikistik atau PCOS
Sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome (PCOS) yaitu gangguan hormonal yang menyebabkan pembesaran ovarium, terutama terjadi pada wanita di usia subur.
Wanita dengan sindrom PCOS akan mengalami menstruasi tidak teratur atau berhenti menstruasi sama sekali.
Selain itu, kondisi ini dikaitkan dengan obesitas, infertilitas, dan hirsutisme atau pertumbuhan rambut yang berlebihan dan jerawat.
5. Ovarium prematur
Insufisiensi ovarium prematur adalah kondisi yang terjadi pada wanita di bawah usia 40 tahun, di mana indung telurnya tidak berfungsi secara normal.
Keadaan tersebut memengaruhi siklus menstruasi jadi berhenti bahkan mirip dengan fase menopause.
Hal ini dapat terjadi wanita yang sedang menjalani kemoterapi dan radiasi, memiliki riwayat keluarga dengan insufisiensi ovarium prematur, atau kelainan kromosom tertentu.
6. Endometriosis
Endometriosis merupakan kondisi ketika jaringan endometrium tumbuh di luar dinding rahim dan seringkali menempel pada indung telur atau usus.
Gangguan jaringan endometriosis berpotensi mengakibatkan perdarahan abnormal, kram nyeri sebelum dan selama menstruasi, serta hubungan seksual terasa menyakitkan.
Kondisi itu juga membuat menstruasi tidak teratur, bahkan volume darah yang keluar menjadi lebih banyak.
7. Mengonsumsi pil KB
Terlalu banyak mengonsumsi Pil KB yang mengandung kombinasi hormon estrogen dan progestin juga berpengaruh pada periode haid.
Beberapa wanita juga mengalami menstruasi tidak teratur atau terlewat hingga enam bulan setelah menghentikan Pil KB.
Apabila Pil KB yang dikonsumsi hanya mengandung progestin, kemungkinan hanya mengalami pendarahan di antara periode menstruasi.
Adapun penyebab haid tidak teratur lainnya bisa dikarenakan oleh kanker serviks, konsumsi obat-obatan steroid atau antikoagulan, gangguan hipofisis, atau komplikasi kehamilan.
(avd/fef)
[Gambas:Video CNN]