Apa keuntungan utama dari mengestimasi permintaan dengan survei konsumen?

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 12 are not shown in this preview.


  • PENDEKATAN PENELITIAN PEMASARAN UNTUK ESTIMASI PERMINTAAN 

Analisis Regresi sejauh ini merupakan metode yang sangat penting dan berguna untuk mengestimasi permintaan, pendekatan penelitian, dan dalam hal ini pemasaran juga sering digunakan. 
Ada 3 cara pendekatan Pemasaran untuk Estimasi Permintaan, yaitu survei konsumen, penelitian observasi, klinik konsumen, dan eksperimen pasar. 
  1. Survei Konsumen Survei konsumen merupakan survei yang ditujukan kepada konsumen yang berguna untuk menyurvei konsumen yaitu bagaimana reaksi terhadap jumlah yang diminta jika ada perubahan harga. Survei ini dapat dilakukan dengan mencegah dan menanyai orang-orang pada suatu pusat perbelanjaan atau dengan menyusun daftar pertanyaan (kuisioner) untuk dibagikan kepda sampel konsumen tertentu oleh para penanya (interviewer). Teorinya, kuesioner konsumen dapat menyediakan informasi yang sangat berguna bagi perusahaan. Dalam kenyataan, banyak juga yang menagalami bias karena konsumen tidak mau atau tidak bisa memberikan jawaban yang akurat. Suatu saat konsumen memberikan jawaban yang menurut mereka lebih dapat diterima daripada mengemukakan preferensi mereka yang sesungguhnya. Tergantung dari ukuran sampel yang dipilih dan kelengkapan dari analisis, survei konsumen juga menjadi sangat mahal. Karena keterbatasan survei dari konsumen, maka banyak perusahaan yang menggantikan atau melengkapi survei tersebut dengan penelitian observasi (observational research). 
  2. Penelitian Observasi Penelitian observasi ini mengacu pada pengumpulan informasi tentang preferensi konsumen dengan mengamati bagaimana mereka membeli dan menggunakan berbagai produk. Sebagai contoh, penelitian observasi telah membawa beberapa pembuat mobil untuk mengambil kesimpulan bahwa banyak orang yang berpikir mobil mereka merupakan hasil karya seni yang membantu kemanapun mereka pergi. Penelitian observasi ini juga menujukkan bahwa konsumen cenderung memilih beberapa jenis obat masuk angin dan tidak hanya satu. Namun demikian penelitian observasi tidak mngtakan bahwa survei konsumen itu tidak berguna. Suatu saat, survei merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan informasi tentang respon yang mungkin dari konsumen. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan berpikir untuk memperkenalkan suatu produk baru atau mengubah kualitas dari yang sudah ada, satu- satunya cara bagi perusahaan untuk menguji reaksi konsumen adalah dengan secara langsung menanyakan kepada mereka karena tidak ada data lainnya yang tersedia. Dari hasil survei, peneliti kemudian mencoba untuk menentukan karakteristik demografis dari konsumen yang berkemungkinan besar membeli satu jenis produk tertentu. Hal yang sama mungkin juga terjadi dalam pendeteksian perubahan dalam selera konsumen dan pilihannya serta dalam menentukan ekspektasi konsumen tentang harga dan kondisi bisnis di masa yang akan datang. Survei konsumen juga dpat berguna dalam mendeteksi kepedulian konsumen tentang iklan dari perusahaan. Lebih jauh lagi, jika survei menunjukan bahwa konsumen tidak tanggap terhadap perubahan harga antar produk perusahaan pesaing. Ini merupakan indikasi yang bagus bahwa permintaan terhadap produk perusahaan adalah inelastis. 
  3. Klinik Konsumen Pasar simulasi atau klinik konsumen merupakan eksperimen laboratorium dimana sejumlah partisipan diberikan sejumlah uang tertentu dan diminta untuk membelanjakannya dalam suatu toko simulasi dan melihat bagaimana mereka memberikan reaksi terhadap perubahan dalam harga komoditas, pengemasan produk, pemajangan, harga produk pesaing, selera, dan faktor lainnya yang memengaruhi permintaan. Partisaipan dalam eksperimen ini dapat dipilih sedekat mungkin yang mewakili karakteristik sosioekonomi dari pasar yang dituju. Partisipan mempunyai intensif dalam membeli komoditas yang mereka inginkan karena biasanya mereka diizinkan untuk tetap membeli barang tersebut sehingga, klinik konsumen lebih realistis dibandingkan survei konsumen. Klinik konsumen juga menghadapi beberpa keterbatasan yang cukup serius. Pertama, hasilnya di pertanyakan karena partisipan tahu bahwa mereka dalam situasi yang dibuat dan bahwa mereka sedang di observasi. Maka dari itu, ada kemungkinan mereka tidak bertindak secara normal, seperti jika mereka berada dalam situasi pasar yang sesunguhnya. Kedua, sampel dari partisipan yang diambil harus lebih kecil karena biaya yang besar dalam melakukan eksperimen ini. Mengestimasi suatu bentuk perilaku pasar berdasarkan hasil eksperimen yang didasari oleh sampel yang kecil dapat mejdai sangat berbahaya. Disamping kelemahan tersebut, klinik konsumen dapat menghasilkan informasi yang berguna tentang permintaan tehadap produk perusahaan, terutama jika klinik konsumen dilengkapi dengan survei konsumen. 
  4. Eksperimen Pasar Eksperimen Pasar (market experiments) diadakan di pasar yang sesungguhnya yang membelanjakan uangnya untuk barang dan jasa yang mereka inginkan. Terdapat banyak cara untuk melakukan ekperimen ini . Salah satu metodenya adalah dengan memilih beberapa pasar dengan karakteristik sosioekonomi yang mirip dan mengubah harga komoditas di dalam beberapa toko atau pasar, mengubah bungkus di pasar atau toko yang lain serta mengubah jumlah dan tipe peromosi di pasar atau toko yang lainnya, kemudian merekam respon yang dilakukan oleh konsumen dibeberapa pasar tersebut. Dengan menggunakan data sensus atau survei tehadap berbagai macam pasar, sebuah perusahaan juga dapat menentukan efek dari umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pendapatan, jumlah keluarga dan lainnya terhadap pemintaan akan komoditas. Bahkan, perusahaan dapat mengubah satu hal dalam pasar tetentu dalam jangka waktu tertentu dan merekam respon konsumennya bahwa mereka merupakan bagian dari satu eksperimen. Eksperimen ini juga memiliki beberapa kekurangan yang serius, salah satunya dalam rangka menjaga biaya tetap rendah, eksperimen biasanya tetap dilakukan dalam skala yang terbatas dan dalam jangka waktu yang relatif singkat, sehingga gambarannya terhadap seluruh pasar dan untuk jangka waktu yang lebih panjang patut dipertanyakan. Mereka juga dapat memonitor eksperimen ini dan mengambil keuntungan informasi yang bermanfaat yang tidak ingin dibuka oleh perusahaan. Akhirnya sebuah perusahaan dapat secara permanen kehilangan pelanggan karena proses peningkatan harganya selama eksperimen berlangsung dengan harga yang relatif tinggi. Disamping kekurangan tersebut eksperimen pasar dapat berguna bagi perusahaan dalam menentukan strategi penetuan harganya yang terbaik dan menguji beberapa jenis bungkus yang berbeda, promosi dan kualitas produk. Eksperimen pasar yang utama benar-benar berguna dalam proses pengenalan produk dimana tidak ada data lainnya yang tersedia. Ia juga menjadi sangat bermanfaat dalam menguji hasil dari teknik statistik yang lainnya yang digunakn untuk mengestimasi permintaan dan dalam menyediakan beberapa data yang diperlukan untuk teknik statisktik yang lainnya dari estimasi permintaan.

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam kegiatan perekonomian, tidak terlepas dari adanya permintaan dan penawaran. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahasa masalah “Estimasi Permintaan dan Pendekatan Riset Pemasaran”. Estimasi Permintaan itu ada yang di lakukan secara langsung dan tidak langsung. Yaitu estimasi yang bersifat kualitatif direktif. Diantaranya, Customer Survey, Metode Observasi, dan Metode Market Eksperimen.

Selain itu, agar hasil analisis ini bersifat mendalam kita harus membubuhinya dengan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif yang sering digunakan adalah analisis Regresi. Pada makalah ini, akan di bahas juga contoh analis yang menggunakan metode “Regresi”. Dan contoh penggunaan dari metode Regresi tersebut.

Kemudian, dalam makalah ini juga di kaji tentang “Pendekatan Riset Pemasaran”. Akan di bahas, gambaran umum dari Pendekatan Riset Pemasaran itu seperti apa, dan akan di bahas lagi secara mendetail.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ESTIMASI PERMINTAAN

Estimasi permintaan merupakan kegiatan memperkirakan jumlah permintaan konsumen terhadap barang atau jasa dimasa yang akan datang berdasarkan data atau keadaan masa lalu dan saat ini. Dalam melakukan estimasi permintaan konsumen, metode yang sering digunakan, antara lain:
1.Customer Survey  suatu metode yang digunakan untuk mengetahui sikap dan persepsi para pelanggan dengan cara wawancara secara langsung atau memberikan questioner yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Kelemahan dari metode ini, antara lain: biaya relative mahal (besar), dan hasil survey tidak realistic karena konsumen tidak memberkan jawaban yang akurat (ditutupi kekurangan mereka).

2.Metode Observasi  suatu metode yang digunakan untuk mengetahui perilaku konsumen /pelanggan dengan cara pengamatan yang dilakukan oleh salesman (ditugaskan oleh manager perusahaan). Kelemahan dari metode ini adalah hasil dari sering kali tidak memberikan gamabarn yang objektif dari konsumen, tapi gambaran justru subyektif dari salesman.

3.Metode Market Experiment  suatu cara untuk membuat estimasi permintaan dengan malakukan uji coba dapa segmen pasar tertentu. Uji coba ini dilakukan dengan memberikan perlakukan tertentu terhadap factor –factor yang mempengaruhi permintaan

Metode estimasi permintaan konsumen yang ada diatas merupakan beberapa metode estimasi yang bersifat kualitatif direktif, artinya metode yang mengunakan data yang secara langsung diperoleh dari konsumen untuk mengestimasi permintaan mendatang dengan mengunakan analisis secara kualitatif.

Agar hasil analisis ini bersifat mendalam kita harus membubuhinya dengan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif yang sering digunakan adalah analisis Regresi. Metode Regresi adalah metode statistik untuk mencari besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.variabel bebas antara lain: harga barang tersebut dan barang lain; pendapatan konsumen; selera konsumen dan lain –lain. Varibel terikatnya adalah permintaan atas barang/ jasa itu sendiri. Analisis Regresi ini terdapata dua macam yaitu: analisi regresi sederhana dan berganda. Dalam analisis regresi sederhana persamaan dapat dirumuskan dengan
Y = a + bX,dimana:

b = ∑(Xt-X)(Yt-Y) ∑(Xt-X)2

a = Y – bX

1.2. Pendekatan Riset Pemasaran
Konsep inti pemasaran sesungguhnya menekankan pada identifikasi kebutuhan konsumen, yang selanjutnya dibuat dan dikembangkan sebuah produk/jasa layanan kemudian dipertemukan dengan kebutuhan konsumen secara tepat. Proses identifikasi kebutuhan konsumen ini tentunya akan terus berlangsung karena pasar dan konsumen itu terus beruabah dan berkembang.

Diperlukan perangkat alat analisa yang ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara tahapan, metodologi, perolehan data, dan hasilnya secara ilmiah pula. Salah satu bidang ilmu terapan yang mengkombinasikan ilmu pemasaran dengan metodologi penelitian ini adalah riset pemasaran.

Riset pemasaran bukan monopoli para pelaku pasar saja, saat ini kebutuhan riset pemasaran pun merambah hingga organisasi non profit seperti partai politik. Seperti dalam Pilkada, beberapa calon pemimpin daerah dan partai politik merengkuh kemenangan melalui informasi karakteristik “pasar” calon pemilih saat menentukan tema dan pendekatan kampanye.

Dalam membahas riset pemasaran dibedakan dalam dua tujuan, yakni penelitian teoritis atau akademis (theoritical research) dan penelitian terapan (applied research). Penelitian teoritis umumnya dilakukan oleh akademisi dan lebih berfokus pada pembuktian, evaluasi, atau pengembangan dari teori-teori pemasaran. Sedangkan penelitian terapan berfokus pada proses pengambilan keputusan dalam pemasaran.

BAB III
PENUTUP

Penaksiran permintaan berkaitan dengan cara memperoleh nilai-nilai parameter pada fungsi permintaan yang cocok pada saat kini. Informasi ini penting bagi pengambilan keputusan sekarang dan dalam mengevaluasi apakah keputusan sudah optimal dalam konteks situasi permintaan sekarang.

Analisa regresi dari data yang dikumpulkan memungkinkan perhitungan koefisien-koefisien fungsi permintaan, juga perhitungan beberapa statistik yang menunjukan keyakinan yang bisa digunakan untuk mendapatkan taksiran. Analisis regresi adalah suatu alat yang sangat baik bila digunakan secara tepat untuk menaksir parameter parameter fungsi permintaan, berdasarkan kaitan observasi dengan data runtut waktu maupun seksi silang. Kesalahan-kesalah yang dapat membuat validitas teknik diatas berkurang telah diperlihatkan sehingga peneliti dapat merumuskan masalah untuk analisis dengan lebih baik dan menginterprestasikan hasil-hasil analisis dengan lebih baik pula.

Secara sederhana dapat disimpulkan, para praktisi riset, mendefinisikan riset pemasaran sebagai suatu identifikasi yang obyektif dan sistematis, dilanjutkan dengan pengumpulan, analisa, dan perangkaian informasi yang bertujuan untuk memperbaiki pengambilan keputusan yang berkaitan solusi masalah dan penemuan peluang dalam proses pemasaran. Sementara riset pemasaran yang dibicarakan saat ini umumnya dilakukan temporer dan bersifat ad hoc (sementara), namun berkemampuan mengeksplorasi masalah dan identifikasi peluang pasar secara lebih aktual. Baik berbasis MMIS maupun berdasar riset pemasaran, para pengambil keputusan pemasaran akan dilengkapi “peta dan amunisi” yang lengkap saat memasuki pasar dan menghadapi para kompetitor.

REFERENSI
//www.directory.umm.ac.id
//www.repository.usu.ac.id
//www.sigmaresearch.co.id/

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA