Halo, Quipperian! Apakah kamu pernah mendengar jenis puisi rakyat seperti pantun, gurindam, atau syair? Puisi jenis
merupakan salah satu puisi lama atau klasik yang memiliki karakteristik tersendiri di setiap tempat. Dengan luas geografi Indonesia yang begitu luas, puisi rakyat yang kita miliki bervariasi dan telah diwariskan secara turun temurun serta hingga nilai budaya. Show Lalu, apa yang membedakan puisi rakyat dengan jenis puisi lainnya? Melalui ulasan di Quipper Blog kali ini, kita akan belajar mengenal materi ini lebih dalam mulai dari pengertian, ciri, jenis, struktur, hingga kepada contohnya. Yuk, simak penjelasannya di sini! Pengertian Puisi RakyatMerujuk pada buku “Bahasa Indonesia Modul 7 Puisi Rakyat” yang dipublikasikan di laman Kemdikbud, puisi rakyat ialah warisan bangsa yang berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam, yang memiliki nilai pesan moral, agama, dan budi pekerti. Kemudian menurut James Danandjaja, puisi rakyat merupakan kesusastraan rakyat yang sudah ditentukan bentuknya, biasanya terdiri dari beberapa deret kalimat, atau berbentuk mantra (dibacakan lisan), panjang pendek suku kata, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama. Ciri-Ciri Puisi RakyatUntuk memahami karakteristik puisi ini secara mendalam, sebenarnya akan lebih baik jika mempelajari pantun, gurindam, dan syair secara spesifik. Namun, pada umumnya puisi rakyat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Jenis-Jenis Puisi RakyatSeperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jenis puisi rakyat di antaranya pantun, gurindam, dan syair. Apapun cerita rakyat yang berkembang di suatu daerah dan diwariskan sejak lama dan turun-temurun seperti gurindam, mantra, bidal, peribahasa, perumpamaan, pepatah, seloka, hingga puisi saduran dari Arab Parsi. Struktur Puisi RakyatUntuk memahami struktur dari puisi ini dengan lebih mudah, akan dijelaskan dengan spesifik dari setiap jenisnya dalam bentuk tabel berikut ini:
Menyimpulkan Isi Puisi RakyatSeperti yang kita ketahui bahwa puisi rakyat juga digunakan sebagai alat komunikasi yang mengandung banyak makna seperti nasihat, dan nilai-nilai kehidupan. Lalu, bagaimana caranya untuk menyimpulkan isi puisi ini? Mari kita pelajari bersama melalui contoh pantun di bawah ini! Air surut memungut bayam Sayur diisi ke dalam kantung Jangan diikuti tabiat ayam Bertelur sebiji riuh sekampung Dari pantun di atas, setidaknya terdapat beberapa kata yang memiliki makna sulit dan perlu disimpulkan. Beberapa kata tersebut antara lain, surut (berkurang), tabiat (tingkah laku), dan riuh (sangat ramai). Kemudian coba simpulkan sendiri menurut pemikiran Quipperian. Misalnya: Saat kita mendapatkan kesuksesan, hendaklah tetap rendah hati dan tidak membesar-besarkannya. Contoh Puisi RakyatAgar Quipperian semakin memahami jenis puisi yang satu ini, berikut beberapa contoh yang penting untuk diketahui. 1. PantunAir surut memungut bayam Sayur diisi ke dalam kantung Jangan diikuti tabiat ayam Bertelur sebiji riuh sekampung Contoh pertama ini berasal dari puisi melayu lho, Quipperian. Dahulu kala pantun merupakan puisi rakyat atau senandung yang dinyanyikan, kemudian berkembang hingga ke bentuk yang sekarang ini. Adapun ciri-ciri dari pantun, yaitu:
2. Gurindama. Barang siapa bekerja keras Maka hasilnya akan selaras b. Tak ada waktu berputus asa Yakinlah hasilnya tak sia-sia c. Jika hendak mengenal orang mulia, lihatlah kepada kelakuan dia. Contoh kedua ini dibawa oleh sastrawan Hindu yang berasal dari India. Adapun istilah dari bahasa India dari Gurindam adalah Kirindam, yang artinya perumpamaan. Dahulu kala, Gurindam dijadikan sebagai nilai agama dan moral di masyarakat. Namun, seiring dengan perkembangan zaman saat ini Gurindam dijadikan sebagai warisan budaya. Bila melihat contoh di atas, adapun beberapa ciri-ciri gurindam ialah sebagai berikut:
3. SyairSyair Perahu Inilah gerangan suatu madah Mengarangkan syair terlalu indah Membetuli jalan tempat berpindah Di sanalah iktikat diperbetuli sudah Wahai muda kenali dirimu Ialah perahu tamsil hidupmu Tiadalah berapa lama hidupmu Ke akhirat jua kekal hidupmu Hai muda arif budiman Hasilkan kemudi dengan pedoman Alat perahumu jua kerjakan Itulah jalan membetuli insan Perteguh jua alat perahumu Hasilkan bekal air dan kayu Dayung pengayuh taruh di situ Supaya laju perahumu itu Sudahlah hasil kayu dan ayar Angkatlah pula sauh dan layar Pada beras bekal jantanlah taksir Niscaya sempurna jalan yang kabir Karya: Hamzah Fansuri Contoh yang terakhir adalah syair yang berasal dari Persia. Awal mula syair masuk ke tanah air bersamaan dengan masuknya ajaran Islam. Adapun kata syair tersebut berasal dari Bahasa Arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang memiliki arti perasaan yang menyadari. Kemudian seiring perkembangan zaman, terdapat perubahan syair yang menjadi puisi lama khas Melayu yang secara tidak langsung tidak lagi berpatokan pada tradisi sastra syair Arab. Berikut ciri-ciri syair yang penting untuk Quipperian ketahui:
Itulah ulasan lengkap mengenai puisi rakyat mulai dari, pengertian, ciri, jenis, struktur, contoh, hingga cara menyimpulkannya. Semoga Quipperian terbantu setelah membaca artikel ini dan lebih mengenal puisi rakyat. Agar semakin semangat belajarnya, jangan lupa untuk tetap belajar bersama Quipper Video. Jika belum berlangganan, bisa daftar sekarang di sini. Kamu bisa belajar bareng tutor profesional berpengalaman, lewat rangkuman, contoh soal, dan ulasan video. Seru banget! Buruan daftar, ya! [spoiler title=SUMBER]
Apa saja ciriTerdiri 4 baris dalam 1 bait. Baris pertama & kedua merupakan sampiran. Baris ketiga & keempat merupakan isi. 1 baris terdiri dari 8-12 suku kata.
Apa ciriCiri-ciri puisi
Tersusun atas kumpulan kata dalam bentuk baris. Tiap baris tersebut terkumpul menjadi beberapa bagian. Pada tiap baris terakhir berbunyi kata vokal, namun terkadang berupa huruf konsonan. Baris terakhir bunyi vokalnya merupakan kata teratur.
Apa yang dimaksud dengan puisi rakyat dan bagaimana ciri cirinya?Dikutip dari buku Mengenal Lebih Dekat "Puisi Rakyat" (2020) karangan Sri Khairani Lubis dkk, pengertian puisi rakyat adalah karya sastra yang di dalamnya memiliki beberapa jenis bait dan baris. Ciri puisi rakyat, antara lain: Berbentuk tetap. Terikat oleh jumlah larik per bait.
|