Apa bedanya morfologi dasar laut wilayah barat dan timur

Perairan laut Indonesia memiliki karakteristik berbeda. Hal ini dapat dilihat dari kedalaman lautnya. Wilayah Indonesia bagian barat memiliki kedalaman laut yg lebih dangkal dibandingkan perairan laut di Indonesia bagian tengah dan timur, seperti laut Banda. Faktor yg menyebabkan terjadinya hal ini adalah...

A. Adanya sedimentasi yg besar diperairan Indonesia bagian barat

B. Adanya perbedaan proses pembentukan morfologi laut di Indonesia

C. Kedalaman laut di Indonesia bagian timur dipengaruhi oleh kuatnya samudra Pasifik

D. Pergerakan lempeng tektonik di Indonesia bagian barat tidak terlalu terpengaruh besar

E. Erosi vertikal yg cukup besar didasar perairan laut Indonesia bagian timur

JAWABAN

B. Adanya perbedaan proses pembentukan morfologi laut di Indonesia

PEMBAHASAN

Wilayah Indonesia bagian barat memiliki kedalaman laut yang lebih dangkal dibandingkan dengan perairan laut Indonesia bagian tengah dan timur seperti laut Banda. Faktor yang menyebabkan terjadi nya hal ini adalah perbedaan proses pembentukan morfologi laut di Indonesia.

Morfologi laut adalah bentuk kenampakan dasar laut atau bentuk dari muka air laut yang bermacam-macam seperti halnya morfologi daratan. Proses pembentukannya juga ada banyak cara. Berdasarkan bentuknya morfologi laut terdiri dari palung laut, lubuk laut, ambang laut, punggung laut dan paparan benua

Panorama permukaan dasar laut atau morfologi merupakan gambaran dasar laut sebagaimana yang ada di daratan, seperti kenampakkan dari : pegunungan, gunung api, lereng, dataran, lembah, parit dan channel. Bentuk morfologi tersebut, umumnya berkaitan dengan proses-proses geologi dari pembentukan dan perkembangannya baik

#LearnWithBrainly

Al Tanto, T., Husrin, S., Wisha, U. J., Putra, A., & Putri, R. K. (2016). Karakteristik Oseanografi Fisik (Batimetri, Pasang Surut, Gelombang Signifikan dan Arus Laut) Perairan Teluk Bungus. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 9(2), 107-121.

Al Tanto, T., Wisha, U. J., Kusumah, G., Pranowo, W. S., Husrin, S., Ilham, I., & Putra, A. (2017). Karakteristik Arus Laut Perairan Teluk Benoa–Bali. GEOMATIKA, 23(1), 37-48.

Arifin, L., & Rachmat, B. (2016). Abrasi Pantai dan Pendangkalan Kolam Pelabuhan Jetty Pertamina Balongan, Indramayu Melalui Analisis Arus Pasang Surut, Angin dan Gelombang. Jurnal Geologi Kelautan, 9(1), 15-28.

Asyiawati, Y. (2010). Pengaruh Pemanfaatan Lahan Terhadap Ekosistem Pesisir di Kawasan Teluk Ambon. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 10(2), 1-5.

Gemilang, W. A., Wisha, U. J., Solihuddin, T., Arman, A., & Ondara, K. (2020). Sediment Accumulation Rate in Sayung Coast, Demak, Central Java Using Unsupported 210 Pb Isotope. Atom Indonesia, 46(1), 25-32.

Marhendi, T. (2018). Prediksi Peningkatan Sedimentasi Dengan Metode Angkutan Sedimen (Studi Kasus Sedimentasi Di Waduk Mrica). Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto), 19(2), 87-94.

Masrukhin, M. A. A., Sugianto, D. N., & Satriadi, A. (2014). Studi batimetri dan morfologi dasar laut dalam penentuan jalur peletakan pipa bawah laut (Perairan Larangan-Maribaya, Kabupaten Tegal). Journal of Oceanography, 3(1), 94-104.

Qarnain, A. G. D., Satriadi, A., & Setiyono, H. (2014). Analisa pengaruh pasang purnama (spring) dan perbani (neap) terhadap laju sedimentasi di perairan Timbulsloko, Demak. Journal of Oceanography, 3(4), 540-548.

Rahmat, E., & Koderi, K. (2019). Teknik Pengambilan Contoh Sedimen di Laut Cina Selatan Dengan Menggunakan Ponar Grab. Buletin Teknik Litkayasa Sumber Daya dan Penangkapan, 16(1), 27-31.

Rahmawan, G. A., & Dhiauddin, R. (2018, February). Identifikasi Penentuan Teluk di Kawasan Mandeh Menurut Kriteria Unclos 1982. In Seminar Nasional Geomatika (Vol. 2, pp. 585-590).

Rahmawan, G. A., Gemilang, W. A., Wisha, U. J., Dhiauddin, R., & Ondara, K. (2019). Estimation of Sediment Distribution Based on Bathymetry Alteration (2014-2016) in the Inner Bay of Ambon, Maluku, Indonesia. Jurnal Segara, 15(2), 67-78.

Rahmawan, G. A., Husrin, S., & Prihantono, J. Analisa Perubahan Batimeri di Perairan Kabupaten Serang Akibat Penambangan Pasir Laut. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 9(1), 45-55.

Ramkumar, M., Menier, D., Mathew, M., & Santosh, M. (2016). Geological, geophysical, and inherited tectonic imprints on the climate and contrasting coastal geomorphology of the Indian peninsula. Gondwana Research, 36, 65-93.

Richasari, D. S., Rohmawati, C. N., & Fitriana, D. (2019, October). Analisis Perbandingan Konstanta Harmonik Pasang Surut Air Laut Menggunakan Software GeoTide dan Toga (Studi Kasus: Stasiun Pasang Surut Surabaya, Jawa Timur, Indonesia). In Seminar Nasional: Strategi Pengembangan Infrastruktur (SPI) 2019.

Sofiyani, I., Taofiqurrohman, A., & Purba, N. P. (2012). Analisis perubahan geomorfologi dasar laut akibat penambangan pasir laut di perairan timur Pulau Karimun Besar Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Perikanan Kelautan, 3(4), 327-336.

Yulius, Y., Kusumah, G., & Salim, H. L. (2011). Pola spasial sebaran material dasar perairan di Teluk Bungus, Kota Padang. GEOMATIKA, 17(2), 127-135.

Zuraida, R., Gerhaneu, N. Y., & Sulistyawan, I. H. (2018). Karakteristik Sedimen Pantai dan Dasar Laut di Teluk Papela, Kabupaten Rote, Provinsi NTT. Jurnal Geologi Kelautan, 15(2), 81-93.

Apa bedanya morfologi dasar laut wilayah barat dan timur

Candrasipayung24 Candrasipayung24

Perairan Indonesia Bagian BaratSebagian besar perairan laut Indonesia bagian Barat seperti Laut Jawa, Selat Sunda, Laut Natuna, Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan Selat Makassar merupakan zone laut dangkal dengan rata-rata kedalaman laut tidak lebih dari 200 meter, serta kondisi dasar laut yang relatif landai.Perairan Indonesia Bagian TimurSeperti halnya wilayah bagian Barat, perairan laut Indonesia bagian Timur merupakan zone laut dangkal yang termasuk pada landas kontinen Australia (Paparan Sahul). 

  • Apa bedanya morfologi dasar laut wilayah barat dan timur

  • Apa bedanya morfologi dasar laut wilayah barat dan timur

  • Apa bedanya morfologi dasar laut wilayah barat dan timur

  • Apa bedanya morfologi dasar laut wilayah barat dan timur

  • Apa bedanya morfologi dasar laut wilayah barat dan timur

Laut ingresi disebut juga laut tanah turun. Laut ingresi adalah laut yang terjadi karena turunnya tanah atau dasar laut akibat tekanan vertikal gaya endogen (gerakan-gerakan tektonik) yang menimbulkan patahan serta berlangsung ribuan atau bahkan jutaan tahun yang lalu. Penurunan tanah di dasar laut akan membentuk lubuk laut dan palung laut (trench). Contohnya adalah Laut Banda, Laut Sulawesi, Laut Flores, Laut Maluku, dan Laut Seram.

Jadi, jawaban yang tepat yaitu E.