Alat musik tradisional yang dimainkan dengan digoyang adalah

Jawa Barat dengan Bandung sebagai Ibu Kota Provinsinya baru saja sukses menggelar PON XIX. Namun kita tidak akan membahas Bandung ataupun gelaran PON yang telah usai dengan Jawa Barat keluar sebagai juara umum. Kita akan membahas, 5 alat musik tradisional yang berasal dari Tanah Legenda.

Mungkin kamu sudah tahu bahwa angklung adalah salah satu alat musik tradisional asal Jawa Barat. Ya, alat musik yang memainkannya dengan cara digoyang-goyangkan ini juga telah tercatat pada tahun 2010 oleh UNESCO sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi.

Calung memiliki kesamaan dengan angklung, yang sama-sama terbuat dari bambu. Namun bedanya dalam cara memainkannya. Jika Angklung dimainkan dengan di cara digoyang-goyangkan, calung sendiri dimainkan dengan cara di pukul.

Rasanya Jawa Barat kaya terhadap alat musik yang berasal dari bambu ya Flixer. Nah alat musik tradisional yang satu ini juga berasal dari bambu. Suling, rasanya kamu sudah tau bagaimana bentuk dan cara memainkannya dong. Tapi tahukah kamu bahwa ada 3 jenis lubang suling. Yakini suling dengan lubang empat, lima dan enam.

Alat musik yang satu ini dimainkan dengan cara dipetik. Umumnya alat musik ini digunakan untuk acara-acara adat Sunda.

Yang terakhir mungkin kamu baru sekali mendengar namanya. Alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul ini umumnya dimainkan ketika sedang acara nikahan, sunatan atau acara-acara adat lainnya.

Celempung, alat musik dari tanah Jawa Barat yang namanya jarang terdengar.

The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menyebut Indonesia sebagai negara superpower dalam bidang budaya. Pengakuan akan pesona kebudayaan Indonesia ini disampaikan oleh Francesco Bandarin, Asisten Direktur Jenderal UNESCO bidang budaya, di sela-sela menghadiri Sidang Umum UNESCO ke-39.

Julukan tersebut muncul mengingat tingginya kekayaan Indonesia dalam bidang seni budaya. Salah satu warisan budaya Indonesia yang telah mendunia dan beberapa telah tercatat di UNESCO adalah alat musik tradisional khas Indonesia.

Alat musik tradisional khas Indonesia merujuk alat musik yang turun temurun hidup dan berkembang di daerah tertentu. Hadirnya alat musik tradisional sekaligus menjadi bukti tingginya khazanah pemikiran dan kebudayaan Indonesia.

Secara umum dalam masyarakat adat, ada tiga fungsi alat musik tradisional. Pertama, alat musik tradisional berfungsi sebagai sarana upacara adat yang dilakukan turun temurun. Kedua, sebagai pengisi latar musik pada pertunjukan seni atau sendratari khas setempat. Terakhir, alat musik tradisional menjadi sarana komunikasi, ekspresi, dan kreasi dari kebudayaan masyarakat setempat.

Menariknya, Indonesia memiliki beragam alat musik tradisional yang unik dan tidak bisa ditemukan di negara lain. Melansir dari Kompas.com, hingga 2015 setidaknya tercatat ada 34 alat musik tradisional Indonesia. Alat musik tradisional ini tersebar di berbagai daerah dari Sabang hingga Merauke.

Kini beberapa alat musik tradisional bahkan telah dikenal di mata internasional. Berikut ini lima alat musik “endemik” khas Indonesia yang telah mendunia.

Angklung

Alat musik tradisional dari Jawa Barat ini namanya telah mendunia. Angklung terbuat dari bilah-bilah bambu yang disusun sedemikian rupa sehingga saat digetarkan atau digoyangkan menghasilkan bunyi yang khas. Untuk mendapatkan nada yang harmonis, angklung harus dimainkan oleh banyak orang. Sebab satu angklung hanya mewakili satu tangga nada saja.

Angklung termasuk salah satu pesona budaya Indonesia yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara. Terlebih, UNESCO telah mengakui angklung sebagai Warisan Budaya Dunia, dan masuk dalam daftar Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.

Salah satu destinasi pariwisata Indonesia yang menjadikan angklung sebagai sebagai daya tariknya adalah Sanggar Seni Saung Mang Udjo di Bandung.

Tifa

Berasal dari Timur Indonesia tepatnya daerah Papua dan Maluku, tifa merupakan alat musik tradisional khas Indonesia yang memiliki bentuk seperti tabung dan dimainkan dengan cara dipukul. Tifa terbagi dalam beberapa jenis, yakni jekir, potong, dasar, dan bas. Umumnya tifa digunakan saat upacara adat, pertunjukan musik, dan mengiringi tarian tradisional.

Secara bentuk, ada sedikit perbedaan antara tifa Maluku dan tifa Papua. Di Maluku, tifa memiliki bentuk tabung dan tidak diberi pegangan. Sedangkan di Papua bagian tengah tifa dibuat lebih melengkung, serta terdapat pegangan pada bagian tengah tifa.

Kolintang

Merupakan alat musik yang berasal dari Sulawesi Utara. Fungsi awal kolintang digunakan untuk mengiringi upacara ritual adat yang berhubungan dengan penghormatan roh leluhur.

Kolintang terdiri dari beberapa potongan kayu ringan yang disusun di atas rak kayu. Alat musik tradisional ini dimainkan dengan cara dipukul dengan pemukul kayu khusus.

Biasanya kolintang tidak dimainkan sendiri, melainkan secara kelompok. Hebatnya, pada 2009 permainan kolintang secara massal berhasil memecahkan rekor dunia. Kala itu kolintang dimainkan 1.223 orang dengan keserasian permainan yang harmonis.

Saat ini fungsi alat musik kolintang bergeser ke arah industri kreatif. Alat musik khas Indonesia ini bertransformasi menjadi pengiring tari, lagu, hingga orkestra.

Sasando

Menurut penuturan masyarakat adat, sasando telah digunakan di Rote (Nusa Tenggara Timur) sejak abad ke-7. Sasando merupakan salah satu alat musik tradisional khas Indonesia yang berupa dawai dan dimainkan dengan cara dipetik.

Berdasarkan struktur nada sasando dibedakan menjadi dua jenis, yakni sasando gong dan sasando biola. Sekilas jenis suara yang dikeluarkan sasando mirip dengan gitar, biola, harpa, dan alat musik dawai lainnya.

Hal unik dari sasando adalah bagian utama berbentuk tabung panjang dari bilah bambu. Karena keunikannya tersebut, sasando juga menjadi salah satu alat musik tradisional khas Indonesia yang diusulkan mendapatkan penghargaan UNESCO.

Gamelan

Gamelan merupakan gabungan dari beberapa alat musik tradisional khas Indonesia yang dimainkan secara bersamaan. Gamelan merupakan alat musik tradisional Indonesia yang terdiri dari gong, kenong, gambang, saron, celempung, dan alat musik pendamping lainnya. Gamelan sendiri populer di Pulau Jawa dan Bali, ada gamelan Sunda, gamelan Jawa, dan gamelan Bali.

Tak hanya di Indonesia, gamelan juga telah lama dikenal di kancah internasional. Bahkan beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada menyelenggarakan pendidikan seni gamelan. Gamelan juga telah masuk sebagai alat musik yang diakui UNESCO sejak 2014.

Dalam falsafah masyarakat Jawa, harmonisme irama musik gamelan melambangkan keselarasan hidup. Konon, dulunya gamelan digunakan untuk memanggil dewa-dewa yang menguasai daratan Jawa.

Foto Cover: Ilustrasi seniman tradisional Sunda tengah mengajarkan cara bermain Angklung pada anak-anak di Saung Angklung Mang Udjo. (Shutterstock/Ega Purnama)

Jakarta -

Alat musik tradisional di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikan yang beragam. Mulai dari bentuk hingga cara memainkannya.


Alat musik tak lepas dari budaya musik yang diturunkan dari zaman dahulu. Seperti yang diungkapkan Ketut Wisnawa dalam bukunya "Seni Musik Tradisi Nusantara", musik tradisional merupakan jenis musik yang lahir dan berkembang dari budaya daerah tertentu yang diwariskan secara turun temurun.


Keberadaan musik tradisional ini tumbuh dan berkembang karena pengaruh adat istiadat, kepercayaan dan agama, sehingga musik daerah memiliki ciri khas masing-masing.


Berikut 11 alat musik tradisional di Indonesia dan cara memainkannya.


1. Alat musik tradisional angklung


Angklung adalah salah satu alat tradisional Indonesia yang terbuat dari bambu. Angklung dikenal sebagai alat musik yang berasal dari tanah Sunda yakni Jawa Barat.


Angklung terdiri dari dua, tiga atau empat bambu dengan susunan dua, tiga dan empat nada. Cara memainkannya dengan digoyangkan atau digetarkan.

2. Alat musik tradisional kolintang


Kolintang adalah salah satu alat musik tradisional masyarakat Minahasa di Sulawesi Utara. Biasanya alat musik tradisional ini digunakan untuk mengiringi upacara adat, pertunjukan tari, pengiring nyanyian, bahkan pertunjukan musik.


Alat musik ini terbuat dari kayu khusus yang disusun dan cara memainkannya dengan dipukul.


3. Alat musik tradisional saluang


Saluang adalah alat musik tradisional khas suku Minangkabau di Sumatera Barat. Alat musik ini terbuat dari bambu tipis atau bambu talang. Bambu talang dipercaya bisa mengeluarkan suara yang lebih bagus dan merdu.


Alat musik Saluang termasuk golongan seruling dan cara memainkannya dilakukan dengan ditiup.


4. Alat musik tradisional panting


Alat musik panting adalah salah satu alat tradisi yang secara pemetaan tumbuh dan berkembang di daerah Tapin, Kalimantan Selatan.

Alat musik panting terbuat dari kayu, kulit zat pewarna, dan senar. Kayu yang digunakan di antaranya kayu pulantan, kayu kambang, kayu jingah, kayu halaban, dll. Sedangkan bahan kulit diambil dari kulit hewan yang hidup di hutan seperti kulit kijang, rusa, atau kulit hewan melata seperti kulit ular puraca, ular sawa, dan biawak.


Cara memainkan alat musik ini adalah dengan cara dipetik.


5. Alat musik tradisional kompang


Kompang merupakan alat musik tradisional dari Provinsi Lampung yang dibuat dari kayu dan kulit kambing. Kompang biasanya dimainkan pada beberapa acara seperti upacara adat, acara pernikahan, dan penyambutan pejabat yang sedang berkunjung.


Cara memainkan Kompang adalah dengan cara dipukul. Biasanya ada iringan lagu atau syair bernuansa islami yang mengikuti alat musik ini.


6. Alat musik tradisional Tehyan


Selanjutnya ada alat musik tradisional Teh-hian atau Tehyan yang berasal dari Betawi. Badan alat musik Tehyan sendiri terbuat dari tempurung kelapa yang dibelah lalu dilapis kulit tipis, tiang kayu berbentuk bulat panjang, dan purilan atau alat penegang dawai.


Alat musik ini merupakan gesek berdawai dua dan dimainkan dengan cara digesek menggunakan tongkat bersenar plastik (kenur).


7. Alat musik tradisional Sasando


Alat musik tradisional sasando berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sasando memiliki bentuk yang sangat unik dan berbeda dari alat musik petik lainnya yakni berbentuk tabung panjang.


Sasando sendiri terbuat dari bambu, kayu, paku penyangga, senar string, dan daun lontar. Cara memainkannya adalah menggunakan kedua tangan untuk memetik dawainya.


8. Alat musik tradisional Tifa


Alat musik tifa bisa ditemukan di daerah Papua dan di Tanah Maluku. Alat musik ini terbuat dari sebatang kayu Linggua yang dikosongkan isinya.


Namun, bentuk antara tifa dari Papua dan Maluku berbeda. Alat musik tifa Papua terdapat pegangan di sisinya, sementara tifa Maluku hanya berbentuk tabung biasa tanpa pegangan.


Cara memainkan alat musik Tifa adalah dengan dipukul.


9. Alat musik tradisional genggong


Genggong adalah salah satu satu alat musik tradisional Bali yang masih sering dimainkan hingga saat ini. Alat musik ini terbuat dari kayu aren dan bambu.


Uniknya, nada yang dihasilkan alat musik Genggong ini murni berasal dari teknik pernapasan, meniup dan menarik udara, melalui celah dari kayu aren.


Cara memainkan alat musik genggong adalah dengan didekatkan ke rongga mulut tapi tidak ditiup. Kemudian terdapat tali yang akan dihubungkan dengan lidah untuk menghasilkan getaran yang berbunyi.


10. Alat tradisional puik-puik


Alat musik tradisional selanjutnya adalah puik-puik yang berasal dari Sulawesi Selatan. Puik-puik terbuat dari kayu besi yang dibuat kerucut mirip terompet dan pada bagian pangkalnya terdapat pipa sebagai penghasil suara.


Alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup. Pangkal puik puik terbuat dari lempengan logam dan terdapat potongan daun lontar untuk ditiup.


11. Alat musik tradisional gamelan


Gamelan adalah alat musik tradisional yang sering ditemui di berbagai daerah di Indonesia, seperti misalnya di Bali, Madura, dan Lombok.


Gamelan merupakan seperangkat instrumen yang dibunyikan dari beberapa alat musik, seperti diantaranya gambang, gendang, dan gong. Perpaduan ini memiliki sistem nada non diatonis yang menyajikan suara indah jika dimainkan secara harmonis.


Cara memainkan alat musik gamelan harus sesuai dengan bagiannya. Misal bonang, saron, kenong, dan gong dipukul dengan alat pemukul, kendang dipukul dengan tangan, dan siter dipetik.


Itulah 11 alat musik tradisional dan cara memainkannya. Sudah tahu kan detikers?

Simak Video "Mengunjungi Tempat Pembuatan Alat Musik Tradisional Gong, Bogor"



(faz/lus)

Page 2

Jakarta -

Alat musik tradisional di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikan yang beragam. Mulai dari bentuk hingga cara memainkannya.


Alat musik tak lepas dari budaya musik yang diturunkan dari zaman dahulu. Seperti yang diungkapkan Ketut Wisnawa dalam bukunya "Seni Musik Tradisi Nusantara", musik tradisional merupakan jenis musik yang lahir dan berkembang dari budaya daerah tertentu yang diwariskan secara turun temurun.


Keberadaan musik tradisional ini tumbuh dan berkembang karena pengaruh adat istiadat, kepercayaan dan agama, sehingga musik daerah memiliki ciri khas masing-masing.


Berikut 11 alat musik tradisional di Indonesia dan cara memainkannya.


1. Alat musik tradisional angklung


Angklung adalah salah satu alat tradisional Indonesia yang terbuat dari bambu. Angklung dikenal sebagai alat musik yang berasal dari tanah Sunda yakni Jawa Barat.


Angklung terdiri dari dua, tiga atau empat bambu dengan susunan dua, tiga dan empat nada. Cara memainkannya dengan digoyangkan atau digetarkan.

2. Alat musik tradisional kolintang


Kolintang adalah salah satu alat musik tradisional masyarakat Minahasa di Sulawesi Utara. Biasanya alat musik tradisional ini digunakan untuk mengiringi upacara adat, pertunjukan tari, pengiring nyanyian, bahkan pertunjukan musik.


Alat musik ini terbuat dari kayu khusus yang disusun dan cara memainkannya dengan dipukul.


3. Alat musik tradisional saluang


Saluang adalah alat musik tradisional khas suku Minangkabau di Sumatera Barat. Alat musik ini terbuat dari bambu tipis atau bambu talang. Bambu talang dipercaya bisa mengeluarkan suara yang lebih bagus dan merdu.


Alat musik Saluang termasuk golongan seruling dan cara memainkannya dilakukan dengan ditiup.


4. Alat musik tradisional panting


Alat musik panting adalah salah satu alat tradisi yang secara pemetaan tumbuh dan berkembang di daerah Tapin, Kalimantan Selatan.

Alat musik panting terbuat dari kayu, kulit zat pewarna, dan senar. Kayu yang digunakan di antaranya kayu pulantan, kayu kambang, kayu jingah, kayu halaban, dll. Sedangkan bahan kulit diambil dari kulit hewan yang hidup di hutan seperti kulit kijang, rusa, atau kulit hewan melata seperti kulit ular puraca, ular sawa, dan biawak.


Cara memainkan alat musik ini adalah dengan cara dipetik.


5. Alat musik tradisional kompang


Kompang merupakan alat musik tradisional dari Provinsi Lampung yang dibuat dari kayu dan kulit kambing. Kompang biasanya dimainkan pada beberapa acara seperti upacara adat, acara pernikahan, dan penyambutan pejabat yang sedang berkunjung.


Cara memainkan Kompang adalah dengan cara dipukul. Biasanya ada iringan lagu atau syair bernuansa islami yang mengikuti alat musik ini.


6. Alat musik tradisional Tehyan


Selanjutnya ada alat musik tradisional Teh-hian atau Tehyan yang berasal dari Betawi. Badan alat musik Tehyan sendiri terbuat dari tempurung kelapa yang dibelah lalu dilapis kulit tipis, tiang kayu berbentuk bulat panjang, dan purilan atau alat penegang dawai.


Alat musik ini merupakan gesek berdawai dua dan dimainkan dengan cara digesek menggunakan tongkat bersenar plastik (kenur).


7. Alat musik tradisional Sasando


Alat musik tradisional sasando berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sasando memiliki bentuk yang sangat unik dan berbeda dari alat musik petik lainnya yakni berbentuk tabung panjang.


Sasando sendiri terbuat dari bambu, kayu, paku penyangga, senar string, dan daun lontar. Cara memainkannya adalah menggunakan kedua tangan untuk memetik dawainya.


8. Alat musik tradisional Tifa


Alat musik tifa bisa ditemukan di daerah Papua dan di Tanah Maluku. Alat musik ini terbuat dari sebatang kayu Linggua yang dikosongkan isinya.


Namun, bentuk antara tifa dari Papua dan Maluku berbeda. Alat musik tifa Papua terdapat pegangan di sisinya, sementara tifa Maluku hanya berbentuk tabung biasa tanpa pegangan.


Cara memainkan alat musik Tifa adalah dengan dipukul.


9. Alat musik tradisional genggong


Genggong adalah salah satu satu alat musik tradisional Bali yang masih sering dimainkan hingga saat ini. Alat musik ini terbuat dari kayu aren dan bambu.


Uniknya, nada yang dihasilkan alat musik Genggong ini murni berasal dari teknik pernapasan, meniup dan menarik udara, melalui celah dari kayu aren.


Cara memainkan alat musik genggong adalah dengan didekatkan ke rongga mulut tapi tidak ditiup. Kemudian terdapat tali yang akan dihubungkan dengan lidah untuk menghasilkan getaran yang berbunyi.


10. Alat tradisional puik-puik


Alat musik tradisional selanjutnya adalah puik-puik yang berasal dari Sulawesi Selatan. Puik-puik terbuat dari kayu besi yang dibuat kerucut mirip terompet dan pada bagian pangkalnya terdapat pipa sebagai penghasil suara.


Alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup. Pangkal puik puik terbuat dari lempengan logam dan terdapat potongan daun lontar untuk ditiup.


11. Alat musik tradisional gamelan


Gamelan adalah alat musik tradisional yang sering ditemui di berbagai daerah di Indonesia, seperti misalnya di Bali, Madura, dan Lombok.


Gamelan merupakan seperangkat instrumen yang dibunyikan dari beberapa alat musik, seperti diantaranya gambang, gendang, dan gong. Perpaduan ini memiliki sistem nada non diatonis yang menyajikan suara indah jika dimainkan secara harmonis.


Cara memainkan alat musik gamelan harus sesuai dengan bagiannya. Misal bonang, saron, kenong, dan gong dipukul dengan alat pemukul, kendang dipukul dengan tangan, dan siter dipetik.


Itulah 11 alat musik tradisional dan cara memainkannya. Sudah tahu kan detikers?

Simak Video "Mengunjungi Tempat Pembuatan Alat Musik Tradisional Gong, Bogor"


[Gambas:Video 20detik]
(faz/lus)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA