Alasan nilai Pancasila harus mendasari roda berjalannya koperasi adalah

  • Pancasila, Album Kehidupan Sang Merah Putih

    By: Anggoro Caturdewa, NIM 2301935804, Mahasiswa Binus University Pada tanggal 1 Juni 1945, saat berlangsungnya Sidang BPUPKI, Ir. Soekarno memberikan usulan mengenai Dasar Negara Bangsa. Lewat pidatonya, dia mengusulkan bahwa Dasar Negara Indonesia  terdiri atas lima hal yaitu, Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Perikemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan yang berkebudayaan. Atau yang disebut sebagai Pancasila yang berarti lima prinsip atau nilai yang akan menuntun Bangsa Indonesia menjadi pribadi yang berkebangsaan Indonesia. Namun, Pancasila yang sekarang merupakan proses perubahan dari Pidato Soekarno 1 Juni 1945 ke Piagam Jakarta 22 Juni 1945 yang menuai protes dari masyarakat wilayah Timur karena satu sila yang berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk – pemeluknya. Dan perubahan terakhir dengan diubahnya sila tersebut  menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa”. Proses yang panjang dimulai dengan ide – ide dari isi Dasar Negara Bangsa, rumusan untuk menggabungkan semua ide – ide , hingga bisa mendapatkan suatu keputusan yang bulat mengenai sebuah Dasar Negara Bangsa yang kita kenal sekarang ini sebagai Pancasila.  Maka dari itu, kita harus menghargai Pancasila dalam kehidupan kita bersama sebagai satu kesatuan Indonesia. Pancasila mengandung nilai – nilai di dalam setiap silanya. Nilai – nilai tersebutlah yang menuntun kita sebagai rakyat Indonesia untuk bisa berkembang menjadi pribadi yang berkebangsaan. Dengan adanya pribadi yang berkebangsaan maka kita tidak akan menjadi seseorang yang individualis atau seseorang yang mementingkan kelompoknya sendiri. Akan tetapi kita bisa berdiri bersama dengan rasa penuh cinta dan bangga terhadap bangsa sendiri. Dari hal tersebut, dapat memunculkan hubungan persaudaraan dan toleransi yang kuat di dalam masyarakat dan negara untuk memiliki kehidupan bersama sebagai satu pribadi yaitu pribadi yang berkebangsaan. Namun untuk mencapai pribadi yang berkebangsaan bukanlah hal yang mudah dan cepat, hal ini akan  membutuhkan proses yang cukup panjang. Terutama dalam masyarakat Indonesia sendiri. Mungkin banyak dari masyarakat kita yang masih belum hafal dengan Pancasila sehingga sulit untuk mereka dapat memahami pentingnya Pancasila dalam kehidupan bersama sebagai Bangsa Indonesia. Namun, masyarakat yang sudah hafal dengan Pancasila, belum tentu dapat memahami pentingnya Pancasila dalam kehidupan bersama sebagai Bangsa Indonesia. Kedua hal tersebut yang menyebabkan Pancasila dapat digunakan secara semena – mena oleh pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab atau bahkan  pihak – pihak yang ingin menggantikan Pancasila sebagai Dasar Negara. Kita bisa lihat kembali, ketika masa Orde Lama terjadi perubahan Ideologi dimana Pancasila diubah menjadi Nasakom ( Nasionalisme , Agama dan Komunisme ) untuk kepentingan politik pada masa itu, dan puncak penyimpangan terjadi ketika Gerakan 30 September atau yang dikenal dengan G-30-S. Pada masa Orde Baru, Pancasila digunakan untuk memperkuat kekuasaan pemerintahan , menjadikan negara Indonesia tidak berlandaskan demokrasi melainkan keotoriteran, dan banyaknya praktek KKN ( Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Dan masih banyak penyimpangan yang pernah terjadi terhadap Pancasila. Dalam Pancasila, setiap sila terdapat makna penting serta peranan  masing – masing  untuk menuntun masyakarat Indonesia memilki kehidupan bersama sebagai bangsa yang satu dan pribadi yang berkebangsaan. DImulai dari sila pertama yang berbunyi, “Ketuhanan yang Maha Esa”. Sila inilah yang menuntun kita masyarakat Indonesia menjalin relasi yang baik terhadap Tuhan melalui kepercayaan masing – masing. Dengan beragamnya kepercayaan yang ada dan berkembang di Indonesia menjadikan kita harus bisa saling menghargai dan menghormati antar umat beragama dan pemerintahan harus menjamin kebebasan beribadah masing – masing kepercayaan. Namun, masih saja banyak orang yang memiliki pemikiran dengan prinsip mayoritas dan minoritas karenanya suatu perbedaan serta kuantitas sehingga dalam kehidupan bersama di Indonesia masih sering terjadi diskriminasi, intoleransi bahkan gerakan separatisme. Padahal dengan adanya perbedaan menjadikan kita mengerti hal – hal baru, menambah wawasan, dan menjadi lebih terbuka terhadap sesuatu yang baru. Dengan sendirinya akan muncul tali persaudaraan yang kuat antar umat beragama. Sila kedua yang berbunyi, “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Sila ini menuntun masyarakat Indonesia untuk menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan dan juga harus bisa menghargai serta menghormati martabat masyarakat lain sebagai manusia. Dan pemerintahan juga harus menjamin bahwa setiap rakyatnya diperlakukan secara layak terutama dalam HAM (Hak Asasi Manusia). Beberapa kasus pelanggaran HAM pernah terjadi di Indonesia, seperti Kasus Munir, Marsinah, Peristiwa Penembakan Trisakti 1998, Tragedi Semanggi I dan II, dan masih banyak lainnya. Dari beberapa kasus tersebut, masih ada yang belum ditemukan solusi akhir serta penyelesainnya hingga sekarang. Selain itu juga mungkin terdapat beberapa pelanggaran HAM dalam lingkungan masyarakat biasa seperti pelecehan seksual, perdagangan anak, penganiayaan, dan sebagainya. Untuk bisa menciptakan kehidupan bersama yang lebih baik sebagai satu bangsa, kita harus bisa menghargai orang lain dan tidak memandang orang lain rendah bahkan merendahkan hak orang lain. Sila ketiga yang berbunyi, “Persatuan Indonesia” dimana kita masyarakat yang pluralisme dengan segala macam bahasa , suku, ras, agama, dan budaya bisa cinta terhadap Indonesia dan bangga menjadi bangsa Indonesia bukan menjatuhkan bangsa sendiri dengan membandingkan dengan bangsa lain. Mungkin, negara kita memang masih dalam tahap negara berkembang yang jika dibandingkan dengan negara – negara lain terutama negara – negara maju masih banyak kekurangan dan kelemahan, akan tetapi sebagai masyarakat Indonesia, kita harus terus mendukung pemerintahan yang berjalan dan menanamkan rasa cinta bangsa dalam diri sendiri untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dengan adanya rasa cinta bangsa maka ada keinginan untuk memberikan ide – ide kreatif supaya bangsa Indonesia bisa tumbuh menjadi bangsa yang lebih baik dan tidak kalah dari negara – negara lain. Sila keempat yang berbunyi, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Sila ini menuntun masyarakat Indonesia untuk berdiskusi dan bermusyawarah dalam mengambil keputusan, dimana negara kita merupakan negara yang mengakui demokrasi. Dengan adanya demokrasi, pihak – pihak yang ingin melakukan tindakan semena – mena untuk mendapatkan kekuasaan dapat diberantas. Tetapi rakyat juga tidak boleh salah menggunakan haknya dan harus bijak dalam memilih pilihan supaya tidak terjadi hal – hal yang mungkin bisa menimbulkan perpecahan atau kehancuran bangsa. Maka dari itu, demokrasi sangat penting dan harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari – hari yang akan berdampak ke kehidupan bersama sebagai satu bangsa. Sila kelima yang berbunyi, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Setiap rakyat harus mendapat perlakuan yang sama di mata hukum, sehingga setiap rakyat merasakan keadilan dan tidak terjadi tindakan – tindakan kriminal atas ketidakadilan. Namun pada kenyataannya, orang – orang berkata bahwa hukum di Indonesia seperti pensil, tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Dimana orang – orang yang memiliki kekuasaan dan melakukan tindakan yang melanggar aturan – aturan seperti korupsi, pembunuhan, pelecehan seksual, dan sebagainya hanya mendapat hukuman yang ringan sedangkan rakyat biasa yang tidak memiliki kekuasaan mendapat hukuman yang berat. Sehingga semakin banyak kekuasaan yang salah digunakan untuk kepentingan pribadi. Padahal akan lebih baik jika hukum yang ada benar – benar ditegakkan terhadap semua masyarakat Indonesia baik pemerintahan maupun rakyat sendiri. Maka dari itu Pancasila sangat penting dalam kehidupan kita bersama sebagai Bangsa Indonesia. Jika tidak ada Pancasila, mungkin kehidupan kita tidak mungkin setenang sekarang pasti ada saja perkelahian bahkan bisa jadi peperangan karena perbedaan ideologi, agama, budaya dan sebagainya, kekuasaan yang semena – mena dan tidak bertanggung jawab, kerusuhan, hukum yang tidak berlaku adil sama sekali dan bahkan kemungkinan terburuk tidak ada yang namanya Indonesia. Akan tetapi, dengan adanya Pancasila kita dituntun dan diarahkan untuk tumbuh dalam persaudaraaan yang kuat sebagai satu bangsa yang taqwa dan takut akan Tuhan yang Maha Esa, menjunjung tinggi nilai martabat orang lain, mencintai bangsa sendiri, mengakui dan menggunakan demokrasi dalam kehidupan sehari – hari serta mendapatkan perlakuan yang adil di mata hukum untuk semua masyarakat Indonesia. Dengan begitu, kita bisa menjadi rakyat yang penuh kepribadian bangsa, dari hal ini lah akan muncul rasa cinta bangsa .Rakyat yang mencintai bangsanya membuat bangsanya menjadi berkembang lebih jauh dan tumbuh semakin kuat ke depannya.   Daftar Pustaka //tirto.id/sejarah-hari-lahir-pancasila-peran-bpupki-dan-ppki-cpMp //www.kompasiana.com/alexanderkrisnai/5c03ae5f43322f10e5725303/memaknai-pentingnya-pancasila-dalam-kehidupan-bermasyarakat-dan-persatuan-indonesia?page=all#sectionall //www.kompas.com/skola/read/2020/02/03/070000769/arti-penting-pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-pandangan-hidup?page=all //sosiologis.com/makna-pancasila //indonews.id/artikel/13712/Makna-Pancasila-Dalam-Berbangsa-Bernegara-maupun-Bertindak/ //guruppkn.com/bentuk-penyimpangan-pancasila-pada-masa-orde-baru //sejarahlengkap.com/indonesia/kemerdekaan/pasca-kemerdekaan/penyimpangan-pada-masa-orde-lama   read more

    April 29, 2020

  • Pancasila, Dasar Kehidupan Indonesia

    Sean Favian/PPTI 7/2301936656, Mahasiswa Binus University Sebagai seorang manusia tentu tiap kita menjalani kehidupan kita dengan orang orang disekitar kita, dengan orang orang yang dekat dengan kita. Saat kita kecil mungkin kita hanya mengetahui kebiasaan kebiasaan yang ada sekitar tempat tinggal kita. Tetapi seiring kita bertumbuh dewasa kita menyadari bahwa kita memiliki ruang lingkup yang lebih besar sebagai seorang warga negara Indonesia. Dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air tidak lepas dari sebuah tatanan tingkah laku kehidupan yang sejalan dan menggambarkan karakter dan kepribadian bangsa Indonesia. Hal itu adalah yang kita kenal sebagai Pancasila, lima nilai yang dirumuskan pada waktu mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Peranan Pancasila dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah penting dan mendasari segala hal dalam kehidupan kita bangsa Indonesia. Kelima sila yang terdapat dalam Pancasila merupakan nilai yang mendasari kehidupan rakyat Indonesia seperti nilai Ketuhanan Yang Maha Esa yang mengandung pengakuan atas keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta beserta isinya. Lalu nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab yang mengandung pengakuan kedudukan manusia yang sederajat satu sama lainnya dan nilai Persatuan Indonesia yang mengatur bahwa kepentingan negara berada diatas segala kepentingan individu, kelompok maupun golongan. Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang merupakan roda utama jalannya demokrasi di Indonesia yang bersadar pada asas musyawarah dalam menyelesaikan suatu perkara juga asas kekeluargaan. Dan yang terakhir yaitu nilai Keadilan Sosial yang mengatur bahwa tiap orang berhak menerima rasa adil dimana tiap orang menerima sesuatu sesuai kebutuhannya. Kelima sila Pancasila haruslah selalu kita ingat dan kita jalankan dalam kehidupan kita dan bukan hanya sekedar menjadi sebuah hafalan dan tidak kita mengerti makna dan pentingnya nilai nilai tersebut. Pancasila dianggap memiliki nilai nilai kehidupan yang paling baik, karena itu dijadikan sebagai dasar dalam kehidupan masyarakat dalam konteks berbangsa dan bernegara. Semua sila dalam Pancasila tidak dapat dijalankan terpisah-pisah karena merupakan suatu kesatuan yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Pancasila sudah menjadi jati diri dari bangsa Indonesia dan segala keragaman yang ada di Indonesia tidak perlu untuk diseragamkan melainkan dijadikan kekayaan bagi negara dan dipersatukan melalui adanya Pancasila. Dengan begitu tidak perlu lagi memandang perbedaan perbedaan baik dari segi agama, etnis, kelompok dan lainnya sebagai suatu masalah melainkan merasa kita semua setara dan sama sama merupakan warga negara Indonesia yang hidup dengan mendasari nilai Pancasila. Akhir akhir ini banyak warga negara Indonesia yang belum benar benar mengerti arti pentingnya Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Juga mayoritas warga Indonesia telah melupakan bahkan kehilangan nilai nilai Pancasila dalam menjalankan kehidupan mereka. Oleh karena itu sebagai warga negara tentu kita perlu membina kepribadian kita agar menumbuhkan dan membangkitkan kembali nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan sudah sepatutnya kita terus berpedoman pada nilai Pancasila dalam kehidupan kita karena jika tidak tentu kita telah kehilangan kepribadian kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Selain itu nilai Pancasila-lah yang membedakan bangsa Indonesia dengan negara lain diluar sana dengan ideologi ideologi yang dimiliki mereka. Pancasila harus tercermin dalam perilaku dan semangat kita dalam segala aspek dan bidang yang ada Di era globalisasi seperti sekarang ini tentu tantangan dalam mempertahankan nilai Pancasila juga semakin berat. Banyak nilai nilai dari luar yang tidak sesuai dengan nilai Pancasila dan juga kepribadian bangsa masuk dan menggantikan posisi Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini tentu sangat berbahaya karena akan menyebabkan lunturnya nilai Pancasila yang telah susah payah dirumuskan oleh para pemimpin bangsa di masa awal kemerdekaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu sangat penting untuk membangun kembali nilai Pancasila agar tidak hilang dan terus menjadi nilai yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia sampai bangsa Indonesia mencapai tujuan tujuannya.            Referensi //www.kompas.com/skola/read/2020/02/03/090000769/nilai-nilai-pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-pandangan-hidup?page=all //www.kompas.com/skola/read/2020/02/03/070000769/arti-penting-pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-pandangan-hidup?page=all //www.kompasiana.com/miratunnisa9767/5d4d5886097f360c44671793/pancasila-sebagai-dasar-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara?page=all     read more

    April 29, 2020

  • Pentingnya Pancasila Sebagai Fondasi Kehidupan Berbangsa

    By : Shelvy Septiani Suhendar, Mahasiswi Binus University Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau dan juga penuh dengan kekayaan alam maupun budaya. Dapat dikatakan juga bahwa Indonesia merupakan negara paling plural di dunia. Di Indonesia terdapat beragam suku, budaya, ras, maupun agama. Dilihat dari banyaknya perbedaan tersebut, kita sebagai negara Indonesia bisa berdiri kokoh sebagai negara besar. Indonesia menyatukan keragaman tersebut dengan simbol dan juga indentitas sebuah bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Sebagai generasi millennial apakah juga mendukung Pancasila untuk kelangsungan NKRI? Jawabannya ya dan pasti! Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia adalah hasil pemikiran para pendiri bangsa yang diambil dari intisari nilai budaya dan juga ajaran agama. Disusun dan dirancang oleh para pendiri bangsa yang mengandung nilai sangat luhur bagi kehidupan berbangsa dan dapat merangkul semua golongan masyarakat . Dalam Pancasila terdapat nilai-nilai yang menjadi landasan kehidupan berbangsa yang menjadikan kehidupan bermasyarakat NKRI tertata dengan baik. Sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung sebuah pengakuan sebagai bangsa yang mencintai Tuhan. Nilai luhur yang tercermin dalam sila pertama Pancasila, mengandung sebuah keyakinan penuh iman terhadap adanya Tuhan. Setiap warga negara Indonesia memiliki iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang diyakini serta kepercayaan masing-masing. Sangatlah indah dan   harmoni kehidupan beragama yang penuh kerukunan dapat dijumpai pada beberapa tempat di Indonesia. Secara fisik kerukunan beragama dan indahnya kehidupan keagamaan dapat dilihat di TMII meski hanya miniatur saja, tetapi disana pengunjung dapat melihat harmoni kehidupan beragama. Yang terpenting keindahan kehidupan beragama bukan hanya pada bangunan fisik tempat beribadah-nya saja tetapi toleransi dan kerukunan yang terjalin diantara para pemeluk agama. Penerapan dari ke lima sila tidak berdiri sendiri-sendiri. Dalam upaya membina kerukunan dan menerapkan sikap bergotong-royong banyak kegiatan di masyarakat yang mencerminkan sikap cinta Pancasila, dan Pancasila adalah “Way of life”. Pada bulan Ramadhan misalnya bisa dijumpai rumah ibadah non muslim yang membantu menyediakan sajian berbuka puasa untuk saudara-saudarinya, demikian pula sebaliknya undangan berbuka bersama berlaku untuk saudara-saudari non muslim. Kegiatan ini menjauhkan dari intoleransi dan radikalisme. Kegiatan positif yang didasari cinta kepada Tuhan dan sesama menjadi contoh yang nyata penerapan sila-sila dalam Pancasila dan sangat menjaga keutuhan NKRI. Pancasila  merupakan anugerah Tuhan bagi bangsa Indonesia yang dalam perjalanan menuju bangsa yang sejahtera,adil dan beradab. Salah satu prinsip dari Bapak pendiri bangsa adalah kesejahteraan. Sejahtera lahir dan batin dan menghargai kemanusiaan.Tidak ada kesenjangan sosial , sehingga masyarakat saling menghargai hak sesama tidak menyakiti baik secara fisik, verbal maupun virtual. Kemanusiaan akan tercermin dari semangat gotong royong. Contohnya dapat  dilihat dalam skala kecil kerja bakti di tingkat RT, RW ataupun dalam skala besar seperti yang dilakukan perusahaan besar melalui program-program CSR. Aksi nyata ini menguatkan kehidupan berbangsa untuk menjadi bangsa yang besar dan maju. Hingga hari ini NKRI tetap tegak berdiri dengan persatuan Indonesia yang tetap terjaga. Ini adalah jasa para pahlawan dan mereka yang telah mengorbankan jiwa raga. Di NKRI tidak sedikit ancaman radikalisme dan intoleransi maka dari itu kita membutuhkan tenaga ekstra dan rasa memiliki dari setiap warga negara untuk waspada dan menjaga keutuhan Indonesia. Generasi muda sebagai penerus bangsa sebaiknya lebih paham tentang bagaimana mengisi kehidupan bangsa kekinian dengan hal hal yang positif dan menjaga keutuhan bangsa.  Dengan prinsip Bhinneka Tungga Ika dan dibawah naungan Pancasila, Indonesia akan tetap utuh sebagai bangsa kini dan selamanya. Harmoni tentang kehidupan berbangsa dan berbudaya yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia diatur pula dalam sila keempat yang berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam perwusyawaratan perwakilan. Segala persoalan dalam masyarakat yang menyangkut kepentingan bersama sebaiknya diadakan musyawarah. Pengambilan keputusan  dilakukan secara mufakat atau musyawarah untuk mencapai mufakat ini, harus diliputi oleh semangat dalam kekeluargaan, yang merupakan ciri khas Bangsa Negara Indonesia. Dalam kasus sederhana seperti pemilihan ketua Kelas tidak dibenarkan budaya pemaksaan kehendak atau mayoritas versus minoritas, yang ada adalah budaya “Musyawarah untuk Mufakat” dengan demikian kehidupan akan tentram dan damai. Masih ada tugas bagi bangsa Indonesia yaitu menciptakan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Masih banyak rakyat yang hidup dalam keterbatasan ekonomi dan masih ada kesenjangan ekonomi. Mereka yang mampu secara finansial diharapkan tidak bergaya hidup mewah dan barbagi dengan saudara sebangsa yang berkekurangan, saling bahu membahu menciptakan lapangan kerja dan berbagi kesempatan kerja. Prinsip kesejahteraan sosial bisa dicapai dengan semangat gotong-royong. Nilai-nilai dasar dari setiap sila dalam Pancasila memiliki makna dan peranan penting. Maka dari itu perlu kita terapkan dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat. Dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup bernegara maka masyarakat Indonesia tidak akan mengalami perpecahan dan akan hidup dalam keharmonisan. Referensi H.S Parukitta( 19 Februari 2017) Kompasiana diperoleh dari //www.kompasiana.com/hamkasafri/58a9851e8823bdb13ad3b94b/essay-ajarkan-aku-tentang-pancasila?page=all Kali Yuga (11 Desember 2019) Kompasiana diperoleh dari //www.kompasiana.com/kaliyuga/5df0b5d6d541df76065e6612/makna-persatuan-indonesia-sebagai-sila-ke-3-pancasila   read more

    April 29, 2020

  • Pancasila “Garis Final” Perjalanan Indonesia

    By: Ray Christian , 2301936643, Mahasiswa Binus University  Suatu bangsa  dapat berdiri dan menjadi kuat, kokoh berkat pondasi dan pilar-pilar dasar yang terus menerus diperkuat. Pondasi dan pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara sejatinya adalah nilai dasar kehidupan bangsa yang dapat diyakini kebenarannya, menggambarkan realitas objektif suatu bangsa, memberi karakter, dijadikan pedoman ,dan prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bergnegara. Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, pondasi Pancasila telah mengalamai pasang surut baik dalam pemahaman maupun pelaksanaannya. Setelah runtuhnya Orde Baru, Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah yang tidak lagi relevan dengan kehidupan pasca reformasi. Bahkan banyak kalangan menyatakan bahwa sebagian masyarakat Indonesia hampir melupakan jati dirinya, yang sejatinya adalah Pancasila. Pancasila nampak semakin terpinggirkan dari denyut nadi kehidupan bangsa Indonesia yang diwarnai hiruk-pikuknya demokrasi dan kebebasan berpolitik. Pancasila sebagai dasar negara kini nyaris kehilangan fungsi praksisnya, seolah hanya tinggal kedudukan formalnya. Euphoria reformasi dan trauma masyarakat terhadap penyalahgunaan kekuasaan di masa lalu cukup membekas dan melunturkan arti penting Pancasila sebagai norma dasar yang menjadi payung kehidupan berbangsa yang menaungi seluruh warga yang beragam suku bangsa, adat istiadat, budaya, bahasa dan agama. Padahal sesungguhnya, Pancasila bukanlah milik sebuah era atau ornament kekuasan pada masa tertentu, melainkan dasar negara yang menjadi penyangga bangunan arsitektural yang bernama Indonesia. Memang Indonesia telah berhasil merealisasikan berbagai agenda reformasi, yang menghasilkan kemajuan di bidang demokrasi, rakyat telah menikmati kebebasannya. Namun, perkembangan demokrasi ini juga membuahkan problema dilematik, yaitu kebebasan yang melahirkan tindakan anarkhisme dan radikalisme. Kehidupan berbangsa dan bernegara semakin terkesan menjauhkan Indoensia dari orientasi filosofi Pancasila. Kehidupan berbangsa semakin kehilangan dasar dan arah tujuannya. Ketidakpastian di bidang hukum dan lemahnya moral penegak hukum, sistem politik yang semakin jauh dari etika politik yang bermartabat dan menguatnya budaya korupsi. Pergolakan fisik, pembunuhan, pembakaran, dan tindakan anarkisme sejenisnya, kini masih menjadi pemandangan umum. Perikemanusiaan semakin hambar, kejam dan kasar, budaya dan spiritual terasa  gersang dan semakin miskin. Fenomena seperti ini apabila tidak diantisipasi dengan penguatan kerangka dasar kehidupan berbangsa dan bernegara, dapat menimbulkan bahaya disintegrasi bangsa Indonesia. Itulah mengapa, Pancasila sebagai pondasi dan pilar-pilar berbangsa dan bernegara, begitu penting dan pada esensinya menyangkut keberadaan NKRI. Namun memang bangsa Indonesia cukup mengagumkan di mata dunia. Bagaimana tidak? Sebuah bangsa multikultural ini masih bisa berjuang dan bertahan bersama sebagai suatu negara dengan identitas yang tetap sampai hari ini, meski diterjang berbagai kesulitan, konflik, ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan. Sementara bangsa-bangsa multikultural lainnya  terpecah belah di berbagai belahan dunia, seperti di Afrika, dan bangsa kita Indonesia masih dapat terus bertahan dalam identitas “Indonesia” di tengah keragaman identitas kultural. Begitu pentingnya Pancasila bagi Indonesia, sehingga harus ada langkah antisipasi ke depan menghadapi tekanan arus globalisasi. Bangsa Indonesia perlu lebih dari sekedar optimis bahwa bangsa Indonesia dapat bertahan terus sampai berabad-abad mendatang, Indonesia perlu selalu menggali dan mereaktualisasi nilai-nilai dasar apa yang mampu menjadi penyangga atau pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga bangsa Indonesia tetap eksis dalam wadah NKRI. Kajian-kajian mendalam tentang Pancasila hakikatnya adalah upaya kritis membuka kesadaran memori bangsa Indonesia, melalui eksplorasi kebenaran, bukti, dan norma-norma yang terkandung dalam Pancasila. Kajian ini dapat diartikan pula sebagai langkah peneguhan, penegasan, dan pengokohan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Republik Indonesia. Sebagai bangsa Indonesia kita perlu sadar bahwa Pancasila ibarat dua sisi dari satu mata uang yang sama, masing-masing menempati kedudukannya sendiri tetapi keduanya satu di dalam fungsi ketatanegaraan, yaitu sebagai landasan ideologi dan juga dasar negara.  Lalu, mungkin ada pertanyaan yang muncul dari benak beberapa orang tentang “Mengapa harus Pancasila?”.  Kita perlu sadar bahwa Pancasila, bahkan sebelum disahkan pun, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, sudah ada dalam adat istiadat dan kebudayaan masyarakat bangsa Indonesia, tentang gotong-royong, musyawarah, persatuan dalam keberagaman, kemanusiaan, spiritualitas, dan juga keadilan. Maka dari itu, Pancasila merupakan perwujudan nyata dari nilai-nilai yang dimiliki, yang seharusnya diyakini kebenarannya oleh masyarakat dan dihayati tanpa rasa terpaksa, sepanjang masa hidupnya. Bahkan dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, perkembangan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara telah mengalami tahap penyangkalan oleh sistem pemikiran baru, telah melampaui proses pengokohan, dan masih kokoh bertahan menghadapi segala penyangkalan dan mampu bertahan melintasi perkembangan jaman. Pentingnya Pancasila, juga menyangkut kedudukannya sebagai dasar dari segala hukum yang ada dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, keseluruhan produk hukum di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Maka dari itu, memang dapat dikatakan bahwa Pancasila merupakan “garis final” dan “harga mati” yang sudah sepatutnya dihayati, ditanamkan di dalam secara nyata di dalam segala bentuk kehidupan berbangsa dan bernegara kita, untuk tetap memastikan eksistensi NKRI, dan terus melanjutkan keberhasilan Indonesia untuk bertahan menghadapi segala perbedaan dan ancaman yang ada di negeri ini. Daftar Pustaka Iriyanto Widisuseno, 2009, MPK dalam Perspektif Filosofis, Makalah Seminar Nasional, UNS, Surakarta. Iriyanto, Hand Out Perkuliahan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 2014.   read more

    April 29, 2020

  • Indonesia Butuh Pancasila!

    By : Marcella Clarissa Christabel, NIM : 2301935943, Mahasiswi Binus University Indonesia adalah negara majemuk. Negara majemuk adalah negara yang terdiri dari beranekaragam ras, agama, golongan, budaya, suku, dan lain-lain. Di Indonesia terdapat 6 agama, lebih dari 300 etnis, dan lebih dari 1000 suku bangsa menurut sensus BPS tahun 2010. Setiap suku, agama, budaya, dan etnis pasti memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya dan juga memiliki ciri khas masing-masing. Dengan adanya perbedaan tersebut bukan tidak mungkin akan terjadi perpecahan. Oleh karena itu Indonesia memerlukan satu prinsip untuk hidup bersama. Prinsip itu adalah Pancasila. Pancasila ada sebagai pemersatu bangsa. Dengan Pancasila, masyarakat di Indonesia bisa hidup tentram dan damai tanpa perpecahan. Pancasila lahir untuk menyatukan bangsa Indonesia yang majemuk. Sila-sila yang terkandung dalam Pancasila tidak hanya melindungi satu agama, suku, ras atau golongan tertentu saja, tetapi Pancasila menjadi pelindung dan pemersatu bagi semua agama, suku, ras, dan golongan di Indonesia. Sebagai contoh di dalam sila pertama kita diajarkan untuk percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan ajarannya masing-masing dan juga menghargai dan menghormati agama lain sehingga tidak menganggap bahwa agamanyalah yang paling benar, lalu di sila ke dua kita diajarkan bahwa kita semua itu diciptakan sama oleh Tuhan, sehingga jangan bersikap diskriminatif terhadap orang lain. Di sila ke tiga kita diajarkan untuk menjunjung tinggi persatuan di dengan cara mengutamakan kepentingan bangsa dibandingkan kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Di sila ke empat kita diajarkan untuk mementingkan musyawarah untuk mencapai mufakat dan menghormati hasil dari musyarawarah. Terakhir, sila ke lima mengajarkan kita supaya menghormati hak dan kewajiban orang lain. Dengan menjalankan nilai-nilai Pancasila ini, Indonesia akan jauh dari perpecahan dan bisa hidup dengan damai karena semua masyarakatnya menjunjung tinggi persatuan. Untuk mempertahankan hidup yang damai dan tentram, masyarakat Indonesia butuh suatu pegangan atau pedoman hidup supaya bisa berperilaku dengan baik. Selain menjadi pemersatu bangsa, Pancasila juga memiliki peran penting sebagai pedoman hidup bagi bangsa Indonesia. Masing-masing dari 5 sila yang terkandung di Pancasila mempunyai arti dan makna tersendiri yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari dan juga dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh misalnya dalam sila pertama  yaitu kita harus menghargai dan menghormati sesama walaupun berbeda agama, dan tidak memaksakan agama terhadap orang lain, lalu juga di dalam sila ke dua kita diajarkan untuk tidak membeda-membedakan orang lain dari ras, suku, warna kulit, dan lain-lain karena kita semua sama. Sila tidak mengajarkan kita untuk cinta pada tanah air dan bangsa kita. Sila empat mengajarkan kita untuk melakukan musyawarah untuk menyelesaikan masalah dan menghormati hasil musyawarah karena sudah menjadi keputusan bersama. Sila ke lima mengajarkan kita untuk saling tolong menolong dengan orang lain dan menghargai sesama. Selain dijadikan pedoman untuk kehidupan sehari-hari, Pancasila juga menjadi landasan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia. Misalnya sesuai sila pertama, negara Indonesia menjamin kemerdekaan setiap warga negaranya untuk beribadah. Selain itu sesuai dengan sila ke dua, Indonesia juga memperlakukan semua rakyatnya dengan adil dan menjunjung tinggi hak-hak asasi. Lalu di sila ke empat, negara wajib mengakui kedaulatan rakyatnya. Terakhir di sila ke lima negara wajib mengikutsertakan rakyatnya dalam kehidupan ekonomi, social dan budaya. Sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila sangat penting untuk mempersatukan Bangsa Indonesia yang majemuk agar bisa hidup rukun tanpa perpecahan. Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari, nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila bisa diterapkan ke dalam kehidupan kita untuk pedoman kita berperilaku. Pancasila juga merupakan landasan atau dasar dari pemerintahan di Indonesia, sehingga semua pemerintahan di Indonesia berpegang pada Pancasila. Tanpa adanya Pancasila tidak ada yang menyatukan Indonesia sehingga memungkinkan terjadinya perpecahan, oleh karena itu Pancasila harus kita jaga baik-baik untuk kebaikan bangsa kita dan juga untuk diri kita sendiri dengan cara berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dan juga menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup. Referensi : //www.scribd.com/doc/314326797/Negara-Indonesia-Adalah-Negara-Yang-Majemuk //id.wikipedia.org/wiki/Suku_bangsa_di_Indonesia //www.indonesia.go.id/profil/suku-bangsa //www.kompasiana.com/dionisiusfarrellian/5c00118f6ddcae28480fb204/penerapan-pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=all     read more

    April 29, 2020

  • Pentingkah Pancasila bagi Kehidupan Bersama di Indonesia?

    Meiriska Amelia Setiawan, NIM 2301936391, Mahasiswa Binus University  Ibarat kita berkendara di jalan raya tanpa adanya aturan (pedoman) lalu lintas, apa yang akan terjadi? Tentunya akan terjadi kekacauan. Perselisihan antar pengendara pun mungkin terjadi karena satu orang dengan orang yang lainnya menganggap dirinya lebih benar dalam memilih keputusan saat berkendara, atau dalam kata lain tidak ada yang mau mengalah dalam hal ini, sehingga setiap orang bertindak egois. Selain itu, tak dapat dipungkiri akan terjadi tindakan semena-mena oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dari perumpamaan tersebut, kita dapat melihat gambaran kehidupan Indonesia apabila berjalan tanpa suatu pedoman. Apa yang akan terjadi? Seiring dengan berjalannya waktu, dunia mengalami perkembangan dan semakin modern. Hal ini tentu sangat mempengaruhi pola perilaku masyarakat. Tanpa disadari, pola pikir masyarakat pun akan terus berubah mengikuti kemajuan zaman. Berubahnya pola pikir dan perilaku masyarakat tentu juga mempengaruhi bangsa ini dan secara tidak langsung mengubah karakter bangsa ini dari waktu ke waktu. Tentunya perubahan yang terjadi pada era globalisasi ini tidak sepenuhnya memberi efek positif. Oleh karena itu, apabila kita tidak berpegang pada suatu dasar yang kuat tentu kita akan mudah jatuh dalam kekelaman dunia. Pancasila adalah suatu dasar yang membangun seluruh masyarakat Indonesia. Kita tahu bahwa Indonesia terdiri 17.000 pulau yang memiliki beragam suku bangsa, agama, ras, dan adat istiadat. Tentu setiap orang dari masing-masing daerah di Indonesia mememiliki ciri khas yang berbeda-beda. Namun, mengapa kita dapat tetap hidup rukun di tengah perbedaan ini? Karena kita mengenal Pancasila. Selain membangun, Pancasila juga merupakan suatu dasar yang  mempersatukan seluruh masyarakat Indonesia yang sangat majemuk ini, sehingga setiap orang memiliki rasa toleransi dan saling menghormati. Hal ini dapat menciptakan kehidupan yang rukun, damai, dan sejahtera. Bayangkan apabila setiap organ tubuh kita bekerja dengan egois dan tidak mau bersinergi dengan anggota tubuh lainnya, apa yang akan terjadi? Tentu tujuan kita untuk melakukan sesuatu akan sulit tercapai karena satu anggota tubuh dengan anggota tubuh yang lain bekerja masing-masing sesuai tujuan mereka tanpa mendengarkan perintah dari otak kita yang berperan sebagai pengatur. Begitu juga dengan bangsa ini. Apabila masyarakat Indonesia bertindak egois dan mementingkan diri sendiri maka tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia tidak akan pernah tercapai. Maka dari itu, diperlukan suatu pandangan yang dapat dijadikan sebagai pandangan umum untuk semua masyarakat Indonesia, yaitu Pancasila. Pancasila merupakan keteraturan sosial yang dapat menyatukan pikiran dan perilaku seluruh masyarakat Indonesia karena Pancasila adalah falsafah hidup yang memiliki tujuan yang jelas atau seringkali disebut sebagai cita-cita bangsa Indonesia. Dengan bersatu pandang pada Pancasila, maka kita dapat selaras melangkah untuk mencapai cita-cita bangsa ini. Pancasila dapat diibaratkan seperti cahaya, dimana jika kita berjalan di dalamnya, maka kita akan tahu mana jalan yang benar yang akan menuntun kita menuju tujuan kita. Pancasila juga mengajarkan bagaimana cara kita bertindak terhadap Tuhan dan sesama. Ketuhanan yang Maha Esa. Sila pertama ini mengajarkan kita untuk taat beribadah kepada Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila kedua ini mengajarkan kepada kita bahwa setiap manusia sama, tidak ada yang lebih tinggi dan tidak ada yang lebih rendah, sehingga setiap orang berhak memperoleh perlakuan yang sama terhadap manusia yang lainnya.   Persatuan Indonesia. Sila ketiga ini, mengajarkan kita untuk bersatu sebagai bangsa Indonesia, dengan saling menghormati dan toleransi terhadap sesama. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan. Sila keeempat ini menggambarkan rakyat Indonesia yang megutamakan musyawarah dalam menentukan keputusan bersama. Musyawarah dilakukan sampai ditemukan keputusan yang mufakat, yaitu keputusan final yang sah dan disetujui  oleh seluruh peserta musyawarah. Keadilan sosial bagi rakyat Indonesia. Sila kelima ini mengajarkan kita untuk bersikap adil terhadap diri sendiri dan sesama. Dalam pembagian kewajiban maupun hak perlu dilakukan sama rata, sama rasa, sehingga setiap orang tidak merasa dirugikan. Pancasila merupakan pedoman yang menuntun kita dalam menjalankan kehidupan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk berpegang pada nilai-nilai Pancasila dan menjadikannya sebagai fondasi kehidupan kita, supaya tidak terbawa pengaruh negatif dari perkembangan zaman, namun kita tetap berdiri teguh di tengah dunia yang terus berubah ini. Selain itu, dengan menjadikannya sebagai kehidupan dasar bagi kita bersama,  maka akan tercipta kehidupan yang aman, damai, sejahtera, adil, dan makmur, sesuai dengan cita-cita bangsa kita yang terkandung di dalam Pancasila.  REFERENSI Budiyono dan Wawan Kokotiasa, 2013, ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA IKIP PGRI MADIUN TERHADAP PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL, Madiun //thegorbalsla.com/nilai-nilai-pancasila/ read more

    April 29, 2020

  • Apa Dasar Hidup Bersama Kita di Indonesia?

    Lynnelle Salim, NIM 2301936731, Mahasiswa Binus University Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia.  Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau yang dihuni oleh sekitar 270 juta jiwa, sebuah angka yang cukup fantastis untuk membuat Indonesia menjadi negara dengan jumlah populasi terbesar keempat di dunia, setelah Cina, India, dan Amerika. Tingginya angka populasi tersebut membuat Indonesia menjadi bangsa yang kaya akan budaya, suku, agama, maupun bahasa. Budaya yang dimiliki Indonesia tidak hanya mencakup budaya asli Indonesia, tetapi juga mencakup budaya yang telah terpengaruh budaya bangsa lain, seperti Tionghoa, Arab, India, dan Eropa. Sedangkan dalam bidang suku, agama, dan bahasa, Indonesia telah mempunyai lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa, mengakui 6 agama, dan memiliki  lebih dari 1200 bahasa (menurut sensus BPS tahun 2010). Hal-hal inilah yang menjadi aset berharga dari Indonesia. Namun, dimana ada kelebihan pasti ada kekurangan. Sangat sulit sebenarnya untuk menyatukan semua perbedaan-perbedaan budaya yang ada, ditambah banyaknya pandangan dan prinsip hidup yang sejak awal sudah dipegang masing-masing orang. Dibutuhkan sebuah kesepakatan atau dasar kehidupan yang dibagi bersama sebagai warga negara Indonesia. Kesepakatan-kesepakatan ini dikumpulkan oleh para Pendiri Bangsa Indonesia (The Founding Fathers) menjadi sebuah dasar ideologi negara. Dalam prosesnya, mengumpulkan kesepakatan ini tentu saja tidak dengan sembarangan, melainkan dengan mengaitkannya pada kondisi realita yang ada, sehingga tujuan untuk hidup secara berdampingan dalam keberagaman suku, agama, dan bahasa antar golongan dapat tercapai. Secara resmi, pada tanggal 1 Juni 1945, dasar ideologi negara ini akhirnya lahir dengan nama Pancasila; panca yang berarti lima, dan sila yang berarti prinsip atau asas. Sehingga, secara etimologis, Pancasila adalah dasar yang memiliki lima unsur. Lima unsur/sila ini adalah: Ketuhanan yang Maha Esa Seperti yang kita ketahui, agama merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Agama juga menjadi salah satu faktor pendorong agar seseorang berbuat hal-hal yang positif.  Dengan adanya sila pertama pada Pancasila, Indonesia dapat menjamin tiap penduduknya untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing seperti yang telah tercantum pada pasal 29 UUD 1945. Tanpa adanya sila pertama, Indonesia akan menjadi kacau karena pada dasarnya agama memiliki sejumlah pedoman, anjuran, dan juga larangan yang dapat membuat manusia untuk bertindak secara baik, tulus, peduli, dan penuh kasih sayang terhadap sesamanya dan juga lingkungan di sekitarnya. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki derajat paling tinggi. Dan seperti yang telah kita ketahui, Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai macam suku, budaya, dan agama. Perbedaan suku, budaya, dan agama diantara kita sangat berpotensi untuk memunculkan pertikaian. Karena itu, sila kedua dirumuskan dengan harapan kita dapat saling menghargai, menghormati,  mencintai sesama dan bertindak adil tanpa harus melihat latar belakang seseorang. Persatuan Indonesia Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki keanekaragaman dalam bidang suku, agama, dan budaya. Adanya sila ketiga ini, “Persatuan Indonesia”, warga negara Indonesia diharapkan dapat mempunyai sebuah perasaan senasib sepenanggungan sebagai satu bangsa, karena inilah sebenarnya modal paling penting bagi sebuah negara. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Sejak lahir, warga negara Indonesia telah miliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Namun, meskipun kita memiliki hak masing-masing, kita harus tetap memperhatikan kepentingan bersama sebagai warga negara Indonesia. Inilah mengapa sila keempat pada Pancasila sangat penting, karena Indonesia adalah negara yang setiap masyarakatnya mempunyai hak yang setara dalam mengungkapkan pendapatnya. Pengungkapan pendapat secara bersama-sama inilah yang disebut musyawarah. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Seperti bunyinya, makna sila kelima menjelaskan mengenai keadilan yang harus didapatkan oleh seluruh masyarakatnya. Keadilan ini berlaku untuk seluruh aspek kehidupan, termasuk hak dan kewajiban yang didapatkan masing-masing individu sejak lahir. Adanya sila kelima ini memiliki harapan agar warga negara Indonesia selalu mengutamakan kepentingan umum dalam hidup di masyarakat, dan memiliki kesadaran bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama. Referensi: //id.wikipedia.org/wiki/Suku_bangsa_di_Indonesia //id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Indonesia //id.wikipedia.org/wiki/Daftar_bahasa_di_Indonesia_menurut_BPS_2010 //pancasila.weebly.com/pengertian-pancasila.html //www.kompasiana.com/haniprahman4560/5cda4aea75065737185b2213/mengapa-harus-pancasila //www.kompasiana.com/deviprmth7491/5e1a9c09d541df6e791c6ba2/arti-penting-pancasila-sila-pertama?page=all //bobo.grid.id/read/081950596/arti-sila-kedua-pancasila-dan-penerapannya-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=all //bobo.grid.id/read/081955064/makna-sila-keempat-pancasila-dan-penerapannya-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=all read more

    April 29, 2020

  • Implementasi Pancasila Sebagai Dasar Kehidupan Bersama di Indonesia

    Jonathan Averino / 2301935893 / Mahasiswa Binus University Dasar kehidupan bersama di Indonesia adalah Pancasila. Kita selalu melandaskan Pancasila dalam melandaskan segala apapun. Tetapi, apakah kalian pernah berpikir untuk mengganti Pancasila dengan yang lain? Apakah Pancasila penting bagi kehidupan kita? Apa yang terjadi bila Pancasila tidak pernah dirumuskan oleh Ir. Soekarno? Apa yang terjadi jika kita tidak menjadikan Pancasila sebagai landasan kita untuk hidup berbangsa dan bernegara? Pancasila pertama kali disebut dalam sidang pertama BPUPKI yang berlangsung pada tanggal 29 Mei hingga 1 Juni. Tepatnya pada tanggal 1 Juni, Ir. Soekarno memperkenalkan 5 sila yang terdiri dari Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Maka, lahirlah Pancasila. Meskipun saat Orde Baru sempat disalahgunakan, tetapi pada jaman sekarang Pancasila digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai landasan dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Masyarakat Indonesia sadar bahwa Pancasila itu sangat penting. Mereka mengimplementasikan Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam kehidupan sekarang, setiap masyarakat Indonesia dijamin kebebasan dalam menjalani kepercayaannya masing-masing. Masyarakat kini dapat menjalani kepercayannya dengan tenang tanpa gangguan intoleransi. Di sila ini, masyarakat juga diminta agar tidak menistakan agama lain dan harus menjunjung tinggi kerukunan umat beragama antara satu dengan yang lain. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Di sila ini, semua warga negara Indonesia memiliki hak yang setara dalam pemenuhan kesejahteraan. Selain itu, juga kesetaraan dalam kehidupan yang layak, hak politik, hokum, dan semua hal yang telah diatur di undang-undang tanpa melihat suku dan ras warga negara Indonesia tersebut. Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Di sila ketiga ini, semua warga negara Indonesia tidak boleh melakukan aksi-aksi yang dapat merenggangkan persatuan dan kesatuan negara kita, seperti melakukan tindakan terorisme, intoleransi, gerakan separatism, dan hal-hal yang serupa. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita harus tetap menjaga keutuhan negara kita. Kita harus menghindari tindakan-tindakan yang dapat memecah belah negara kita. Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Dapat dilihat, bahwa banyak sekali kasus ataupun masalah yang terjadi di negara kita yang menunjukkan penurunan sila keempat ini. Contohnya banyaknya kasus sengketa Pilkada yang harus berakhir di MK. Hal ini semakin parah karena masyarakat disuguhkan oleh matinya sikap dalam menghormati pendapat orang lain. Demokrasi dan rasa legowo di hati para pihak yang kalah seolah-olah sudah mati sejak lama. Sebagai warga negara yang baik, kita harus menghormati segala keputusan yang telah dirundingkan bersama.  Meskipun kalah, kita harus lapang dada dalam menerima apapun hasilnya. Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Di sila kelima ini, dapat dilihat bahwa tujuannya adalah agar seluruh warga negara Indonesia mendapat kesejahteraan dan keadilan yang merata. Seluruh rakyat Indonesia berhak mendapatkan penghidupan yang layak, penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia, perlindungan keamanan dan hokum yang seutuhnya, dan semua hal yang berkaitan dengan kesejahteraan warga negara. Meskipun banyak orang maupun pihak yang ingin memecah belah negara kita dengan menganggu nilai-nilai Pancasila, kita tidak boleh goyah. Kita harus berpegang teguh pada Pancasila yang menyatukan Indonesia yang sangat luas ini. Nilai-nilai Pancasila merupakan hasil kerja keras para leluhur kita yang ingin Indonesia dapat hidup dengan damai dan tenteram. Kita sebagai anak muda, harus bisa selalu menjaga keutuhan nilai-nilai Pancasila agar tidak pudar karena budaya-budaya luar yang masuk ke Indonesia. Apalagi sekarang ancaman bisa datang dari mana saja. Bisa saja dari internet, paham tidak benar, dan lain-lain. Implementasi Pancasila sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Bila kita tidak menerapkan Pancasila sebagai landasan dalam berkehidupan bersama, maka dapat menimbulkan berbagai masalah yang dapat merugikan diri sendiri maupun oleh orang lain. Oleh karena itu, kita tidak boleh lupa untuk selalu melandaskan Pancasila dan tetap menjaga keutuhan nilai dari Pancasila itu sendiri. Jika bukan kita yang menjaga dan menerapkan nilai-nilai Pancasila, siapa lagi? Referensi //tirto.id/sejarah-hari-lahir-pancasila-peran-bpupki-dan-ppki-cpMp //www.kompas.com/skola/read/2020/02/03/070000769/arti-penting-pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-pandangan-hidup?page=all //www.kompasiana.com/miratunnisa9767/5d4d5886097f360c44671793/pancasila-sebagai-dasar-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara?page=all //s2mkp.fisip.unair.ac.id/implementasi-pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/     read more

    April 29, 2020

  • Pancasila, Pedoman Hidup Bersama Bangsa Indonesia

    Stephen Aurellius Christyanto,  NIM 2301936126, Mahasiswa Binus University Pancasila merupakan gagasan yang paling tepat untuk digunakan sebagai pedoman hidup bersama di Indonesia. Ada banyak faktor yang mendukung Pancasila sehingga bisa dikatakan tepat untuk menjadi dasar dari kehidupan bersama di Indonesia. Faktor utama yang membuat Pancasila tepat menjadi dasar kehidupan bersama di Indonesia yaitu, Pancasila membuat warga Indonesia saling mengharai dalam perbedaan kepercayaan, selama kepercayaan itu tidak menentang undang undang di Indonesia. Faktor lainnya juga berperan penting dalam membuat Indonesia dapat memandang perbedaan itu hal yang tidak buruk. Faktor yang pertama dan paling penting sehingga Pancasila dapat digunakan sebagai dasar kehidupan  bersama di Indonesia karena sila pertama yang berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa, salah satu keberagaman yang ada di Indonesia adalah keberagaman agamanya mulai dari Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, hingga Kong Hu Cu. Di Indonesia semua orang berhak untuk memegang teguh kepercayaan yang beragam tersebut dan tidak ada yang bisa menentang hal tersebut karena hukum di Indonesia menjamin rakyatnya dapat mempercaiyai kepercayaan-kepercayaan tersebut tanpa ada ancaman ataupun paksaan untuk memilih suatu kepercayaan. Dan meskipun ada banyak kepercayaan yang tentu saja berbeda satu sama lain, rakyat di Indonesia tetap bisa hidup berdamingan dengan damai karena rakyat Indonesia memiliki pedoman yaitu, Pancasila yang mengajarkan kita semua untuk saling menghargai kepercayaan masing-masing. Faktor yang selanjutnya Pancasila mengajarkan kiata semua untuk berperilaku adil terhadap sesama tidak terpengaruh dari suku atau ras ataupun agama, di Indonesia ini terdapat suku yang luar biasa beragam dan jika tidak ada satu pedoman hidup yang bisa membuat banyak suku ini memiliki satu pandangan yang sama tentu saja akan terjadi sangat banyak konflik antar suku di Indonesia, bahkan mungkin saja dapat terjadi perang antar suku sehingga negara Indonesia ini bisa hancur berantakan karena hal itu terjadi. Dan Pancasila membuat konflik antar suku di Indonesia tidak terjadi, walaupun pasti ada saja oknum-oknum yang selalu menimbulkan masalah antar suku namun hal itu tentu saja tidak terlalu sering terjadi karena sudah ada hukum yang mengatur hal-hal tersebut dan tentusaja hukum-hukum tersebut berpedoman pada Pancasila. Faktor lainnya adlaha Pancasila mengajarkan kita untuk Bersatu dan tidak terpecah belah walaupun pasti terdapat kotak-kotak di antara seluruh masyarakat Indonesia tapi jika sudah menyangkut kepentingan bersama rakyat Indonesia pasti akan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah masalah tersebut, walau ada banyak cara pandang, cara kerja, cara memahami suatu masalah, semua hal tersebut pasti dapat bisa di pahami oleh masing-masing individu karena setiap individu pasti memiliki rasa menghargai perbedaan sehingga perbedaan pandangan atau perbedaan cara kerja tidak menjadi masalah yang perlu di besar-besarkan. Faktor yang selalu menjadi pemecah masalah di Indonesia adalah Pancasila mengajarkan kita untuk tidak mengambil keputusan secara egois dengan hanya menggunakkan satu sudut pandang tetapi menggunakkan sudut pandang bersama yaitu dengan mengadakan musyawarah untuk menyelesaikan perdebatan yang penting sehingga penyelesaian dari setiap masalah akan didapatkan solusi yang di yakini oleh bersama bahwa solusi yang ada adalah solusi yang terbaik untuk bersama sehingga tidak akan ada perdebatan hanya untuk saling menyalahkan. Dan setiap masalah kehidupan bersama seperti perbedaan pendapat pasti dapat diselesaikan dengan adanya musyawarah sehingga walaupun ada banyak kelompok masyarakat yang memiliki pandangannya masing-masing dapat hidup berdampingan dengan damai walaupun memiliki cara hidupnya masing-masing. read more

    April 29, 2020

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA