Agar lampu dapat menyala bergantian maka rangkaian perlu ditambah

Lampu lalin hijau dan merah yang menyala bersamaan di seberang New Hotel Metro Jalan Pemuda Kota Semarang.

Laporan Reporter Tribun Jateng, Reza Gustav

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Alat pemberi isyarat lalulintas (Apill) adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat menyeberang pejalan kaki dan tempat arus lalu lintas lainnya.

Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah.

Tujuan lampu ini adalah agar kendaraan dari berbagai arah dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar-arus yang ada.

Merah berhenti, kuning berhati-hati, dan hijau berjalan.

Namun, bagaimana jika lampu berwarna merah dan hijau menyala secara bersamaan?

Lampu lalu lintas untuk pengendara dari arah Kawasan Kota Lama yang berada di seberang Hotel New Metro di Jalan Pemuda Kota Semarang tidak berfungsi sebagaimana seharusnya.

Lampu hijau dan merah menyala secara bersamaan.

Akibatnya, arus lalu lintas para pengendara di lokasi tersebut menjadi tidak teratur.

Angga (26) satu di antara pengendara yang melintas di jalan tersebut mengaku bahwa dia panik.

“Ini lampu merahnya sama hijaunya kok nyala semua, saya tidak tahu mau lanjut jalan atau berhenti ya? Kalau jalan, banyak pengendara dari arah Pemuda yang mau menyeberang ke pasar Johar. Kalau berhenti, pengendara-pengendara di belakang saya mengklakson agar saya jalan terus,” ujar Angga.

Dia mengaku bahwa pengendara harus mengkira-kira sendiri sesuai keadaan sekitar, baik berhenti maupun jalan.

Tribunjateng.com masih mencoba menghubungi dinas terkait mengenai disfungsinya lampu lalu lintas tersebut. (*)

Sumber: Tribun Jateng

Tags:

khoirumilatina khoirumilatina

Jawaban:

no 1 timer relay

no 2 lampu

no 3 tiga bagian

no 4 boros kabel,banyak menghabiskan tempat

Di dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah terlepas dari peran listrik. Karena listrik sudah menjadi kebutuhan manusia dalam menjalan berbagai aktivitas kehidupan. Di era modern seperti sekarang ini listrik sudah banyak digunakan di lingkungan pelosok tak hanya di lingkungan perkotaan saja.  

Photo by Ahmed Aqtai on Pexels.com

Komponen sebuah rangkaian listrik atau rangkaian elektronik dapat dihubungkan dengan berbagai cara. Dua tipe paling sederhana adalah rangkaian seri dan paralel. Rangkaian yang disusun secara sejajar disebut rangkaian seri, sedangkan rangkaian yang disusun secara berderet disebut rangkaian paralel.

Komponen yang tersusun seri akan terhubung melalui satu jalur, sehingga aliran arus listrik akan mengalir ke semua komponen. Pada rangkaian paralel, tegangan yang melewati tiap komponen adalah sama, dan total arus adalah jumlah arus yang melewati tiap komponen.

gambar : pelajaranku.net

Anggap sebuah rangkaian sederhana yang terdiri dari 4 lampu dan satu baterai 6 V. Jika keempat lampu terhubung seri, maka arus yang melewati tiap lampu sama dan voltage drop turun 1.5 V setiap lampu, yang mungkin tidak cukup untuk menyalakan semua lampu. Jika keempat lampu terhubung paralel, arus yang melalui tiap lampu akan digabungkan, sedangkan voltage drop turun melalui tiap lampu dan semuanya bisa menyala.

Rangkaian listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak [kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak].

Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya   Apa sih bedanya rangkaian seri dengan paralel? Apakah jenis rangkaian mempengaruhi kualitas pencahayaan pada lampu?   Untuk menjawab pertanyaan sederhana ini kita harus pahami dulu bagaimana bentuk kedua rangkaian listrik tersebut.

Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel

1. Rangkaian Seri

Rangkaian seri biasanya disusun secara berjajar atau berderet. Pada jenis rangkaian ini lebih hemat bahan terutama kabel, karena hanya menggunakan satu aliran arus listrik atau satu kabel. Namun ada kerugian yang ditimbulkan.

Pengertian Rangkaian Seri

Rangkaian seri adalah salah satu model rangkaian listrik yang dikenal dewasa ini. Dalam pelajaran kelistrikan, rangkaian merupakan adalah suatu rangkaian yang semua bagian-bagiannya dihubungkan berurutan, sehingga setiap bagian dialiri oleh arus listrik yang sama.

Rangkaian ini disebut juga dengan rangkaian tunggal, membiarkan listrik mengalir keluar dari sumber tegangan, melalui setiap bagian, dan kembali lagi ke sumber tegangan. Kuat arus yang mengalir selalu sama di setiap titik sepanjang rangkaian.

Hambatan yang dirangkai secara seri akan semakin besar nilai hambatannya. Sedangkan, lampu yang dirangkai secara seri nyalanya menjadi semakin redup. Apabila satu lampu mati, maka lampu yang lain juga akan mati.

Ciri-ciri Rangkaian Seri

Ciri-ciri rangkaian seri adalah semua komponen listrik yang akan dipasang disusun secara berderet atau berurutan. Kabel penghubung semua komponen tersebut tidak memiliki percabangan sepanjang rangkaian, sehingga hanya ada satu jalan yang dilalui oleh arus.

Akibatnya, arus listrik [I] yang mengalir di berbagai titik dalam rangkaian sama besarnya, sedangkan beda potensialnya berbeda. Artinya semua komponen yang terpasang akan mendapat arus yang sama pula. Rangkaian seri memiliki hambatan total yang lebih besar daripada hambatan penyusunnya.

Baca Juga:  Tips Memilih Tempat Liburan Sekolah Bagi Siswa

Rumus Rangkaian Seri

Hambatan total [Rtotal] ini disebut hambatan pengganti. Beda potensial atau tegangan total [Vtotal] dari rangkaian seri adalah hasil jumlah antara beda potensial pada tiap resistor.

Rangkaian paralel dalam uraian materi kali ini meliputi; pengertian, ciri-ciri, dan gambar atau susunan rangkaiannya. Dalam kelistrikan, rangkaian paralel adalah suatu model yang digunakan dalam penyusunan komponen-komponen listrik.

Terdapat ciri khusus yang melekat pada model ini dan menjadi faktor pembeda dari rangkaian listrik lainnya [misal: rangkaian seri]. Perbedaan tersebut terletak pada bentuk, susunan rangkaian, dan fungsi/kegunaannya.

Rangkaian ini juga memiliki beberapa keunggulan dalam hal pengaplikasiannya pada pemasangan instalasi listrik rumah tangga, perkantoran, dan lain-lain. Semuanya akan kami paparkan secara lengkap disini, selamat membaca.

2. Rangkaian Paralel

Rangkaian ini disebut juga dengan rangkaian bercabang. Dalam rangkaian ini, semua percabangan yang ada dapat dilalui oleh arus listrik. Di setiap cabang itulah komponen listrik terpasang, sehingga masing-masing komponen itu memiliki cabang dan arus tersendiri.

Pengertian Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel adalah salah satu model rangkaian yang dikenal dalam kelistrikan. Secara sederhana, rangkaian paralel diartikan sebagai rangkaian listrik yang semua bagian-bagiannya dihubungkan secara bersusun. Akibatnya, pada rangkaian paralel terbentuk cabang di antara sumber arus listrik.

Arus tersebut mengaliri semua komponen listrik yang terpasang secara bersamaan. Rangkaian paralel diperlukan jika kita akan melakukan pengaturan arus listrik, dengan membagi arus listrik dengan cara merubah beban yang lewat di tiap percabangan.

Ciri-ciri Rangkaian Paralel

Ciri-ciri dari rangkaian paralel adalah semua komponen listrik terpasang secara bersusun atau sejajar. Pada rangkaian paralel arus yang mengalir pada setiap cabang berbeda besarnya. Setiap komponen terhubung dengan kutub positif dan kutub negatif dari sumber tegangan, artinya semua komponen mendapat tegangan yang sama besar.

Baca Juga:  Manfaat Filateli Yang Perlu Kamu Tahu

Sedangkan, hambatan totalnya menjadi lebih kecil dari hambatan tiap-tiap komponen listriknya. Semuanya dapat ditulis dalam bentuk rumus matematis:

Rumus rangkaian paralel

Kelebihan menggunakan rangkaian paralel adalah apabila saklar dimatikan, maka tidak semua komponen mati kecuali  komponen yang dihubungkan dengan saklar yang dimatikan, misalnya lampu. Selain itu, Jika ada salah satu cabang atau komponen listrik yang putus atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi.

Sebab masih ada cabang lain yang dapat dialiri arus listrik dan komponen yang tidak rusak itu masih mempunyai hubungan dengan kedua kutub sumber tegangan. Sedangkan, kelemahan rangkaian paralel adalah dibutuhkan lebih banyak kabel atau penghantar listrik untuk menyusun seluruh rangkaian.

Kesimpulannya :

Nyala lampu yang disusun secara paralel lebih terang daripada rangkaian listrik yang disusun secara seri, ini disebabkan karena susunan kawat pengahantar atau kabel pada rangkaian paralel memiliki banyak saluran untuk menghantarkan arus listrik sehingga nyala lampu lebih terang bila dibandingkan dengan rangkaian seri yang hanya menggunakan satu kabel pada penysusunan rangkaiannya.

Sumber : #id.wikipedia.org

#ilmusiana.com

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA