Wikimedia Commons
Gambar Sultan Hasanuddin, Raja Kerajaan Gowa-Tallo, dalam perangko yang diterbitkan pada 2006.
KOMPAS.com - Kerajaan Gowa-Tallo atau Kerajaan Makassar adalah salah satu kerajaan Islam yang berdiri di Kabupaten Sulawesi Selatan.
Pada masa kepemimpinan Sultan Hasanuddin (1653-1669), kerajaan ini mencapai puncak kejayaan dan menjadi kerajaan besar di Sulawesi.
Lantas, mengapa Kerajaan Gowa-Tallo atau Makassar bisa tumbuh menjadi kerajaan maritim dan kerajaan terbesar di Sulawesi?
Baca juga: Kerajaan Gowa-Tallo: Letak, Kehidupan, Peninggalan, dan Keruntuhan
Letaknya strategis
Sebelum menjadi Kerajaan Gowa-Tallo, mulanya terdapat dua kerajaan, yaitu Gowa dan Tallo, yang kemudian bersatu.
Kerajaan Gowa dan Tallo bergabung menjadi satu dengan nama Kerajaan Gowa-Tallo atau Makassar dengan rajanya yang bergelar Daeng Matanre Karaeng Tumapa’risi Kallonna.
Pada akhir abad ke-16, Kerajaan Gowa-Tallo memasuki masa Islam dan berubah menjadi kesultanan.
Raja Kesultanan Gowa-Tallo pertama yang memeluk Islam adalah I Mangarangi Daeng Manrabbia (1593-1639) dengan gelar Sultan Alauddin I.
Kesultanan Gowa-Tallo mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (1653-1669).
Di bawah kekuasaannya, kerajaan ini dikenal sebagai negara maritim yang menjadi pusat perdagangan di Indonesia bagian timur.
Baca juga: Kekalahan Sultan Hasanuddin Melawan VOC
Salah satu penyebabnya adalah letaknya yang strategis, yaitu berada di pusat persinggahan para pedagang dari berbagai wilayah.
D. Bone dan Konawe
Jawaban:
A. Gowa dan Tallo
2. Terletak di Sulawesi Selatan ,dekat dengan jalur pelayaran perdagangan Nusantara, merupakan …. Dari Kerajaan Gowa dan Tallo . A. Letak Geografis B. Kehidupan Politik C. Kehidupan Sosial
D. Kehidupan Budaya
Jawaban:
A. Letak Geografis
3. Raja pertama Kerajaan Makassar yang juga telah memeluk Islam adalah … A. Sultan Alauddin B. Sultan Mahmud Said C. Sultan Hasanuddin
D. Raja Mapasomba
Jawaban:
A. Sultan Alauddin
4. Kehidupan social masyarakat Kerajaaan Makassar terbagi menjadi 3 lapisan, salah satunya adalah gelar karaeng. Yang dimaksud dengan gelar tersebut adalah gelar untuk kaum … A. Rakyat biasa B. Hamba sahaya C. Kaum pekerja
D. Kaum bangsawan
Jawaban:
D. Kaum bangsawan
5. Tumasaraq adalah gelar untuk kaum … A. Rakyat biasa B. Hamba sahaya C. Kaum pekerja
D. Kaum buruh
6. Sultan Alaudin memerintah makassar pada tahun A. 1590-1630 B. 1593-1639 C. 1589-1620
D. 1579-1610
7. Aspek kebudayaan yang sangat menonjol dari Kerajaan Makassar adalah … A. Tenun B. Seni ukir C. Seni lukis
D. Pinisi
8. Benteng Ujuang pandang dibangun pada tahun.. A. 1542 B. 1543 C. 1545
D. 1547
9. Istana Balla Lompoa terletak di kelurahan.. A. Sungguminasa B. Bulorokareng C. Daya
D. Sudiang
10. Muhammad Said memerintah selama.. A. 1636-1660 B. 1632-1652 C. 1629-1645
D. 1639-1653
11. Salah satu faktor kemajuan Kerajaan Makassar adalah … A. Letaknya strategis B. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis (1510) C. Ditundukannya Kediri pada tahun 1577
D. Kerajaan Makassar sebagai pusat perdagangan wilayah timur
Jawaban:
D. Kerajaan Makassar sebagai pusat perdagangan wilayah timur
12. Yang merupakan faktor kemunduran Kerajaan Makassar … A. Regenerasi yang tidak cakap B. Serangan Portugis tanggal 24 Agustus 1511 C. Berdirinya Bandar Malaka yang letaknya lebih strategis
D. Permusuhan antar kaum muda
Jawaban:
A. Regenerasi yang tidak cakap
13. Isi dari Perjanjian Bongayasangat 18 November 1667 adalah … kecuali A. Kapal Makassar dilarang berlayar tanpa seizing VOC B. Makassar harus menganti kerugian perang C. Semua benteng harus dihancurkan , kecuali benteng Ujung Pandang
D. Makassar harus memberikan pajak kepada VOC
Jawaban:
D. Makassar harus memberikan pajak kepada VOC
14. Berikut peninggalan kerajaan Makassar, kecuali.. A. Istana Balla Lompoa B. Masjid Katangka C. Benteng Ujung Pandang
D. Kalung Ciwa
15. Sultan Hasanuddin memerintah selama.. A. 1653-1669 B. 1654-1668 C. 1655-1667
D. 1656-1666
16. Secara geografis, letak wilayah kerajaan Makasar terkenal dengan..... A. kebudayaan B. rempah-rempah C. pertanian D. perdagangan
E. industri
17. Perlawanan rakyat Makasar terhadap VOC terjadi pada tahun 1654-1655 yang di pimpin oleh..... A. Sultan Abdul Jalil B. Sultan Agung C. Abdul Fatah D. Sultan Hasanudin
E. Semua Benar
Jawaban:
D. Sultan Hasanudin
18. Pada tanggal berapakah Sultan Hasanudin di paksa untuk menandatangani perjanjian Bongaya A. 8 November 1667 B. 21 September 1629 C. 22 Agustus 1628 D. 7 Juli 1667
E. 8 Maret 1664
Jawaban:
A. 8 November 1667
19. Apa penyebab utama, sultan Hasanudin menggerakkan rakyatnya untuk melawan VOC pd tahun 1668 A. pajak yang tinggi B. cultur stelsel C. kerja rodi D. pengambilan hak monopoli rempah
E. semua benar
20. Perhatikan beberapa kerajaan berikut ini! 1) Kerajaan Makassar 2) Kerajaan Aceh 3) Kerajaan Mataram 4) Kerajaan Samudera Pasai 5) Kerajaan Demak Kerajaan tersebut yang berkembang di kota-kota pantai adalah… A. 1,2, dan 3 B. 1,2, dan 4 C. 1,3, dan 5
D. 2,3, dan 5
21. Peran Makassar di bidang perdagangan didukung oleh beberapa faktor seperti letak yang strategis, memiliki pelabuhan yang baik, serta didukung jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511. Adapun peran terbesar kerajaan Makassar dalam sejarah perdagangan adalah… A. penguasa jalur perdagangan di perairan Nusantara B. pemimpin monopoli perdagangan rempah terbesar C. penghasil utama komoditas beras dan cengkih
D. pelabuhan transit terbesar di Indonesia Timur
Jawaban:
D. pelabuhan transit terbesar di Indonesia Timur
22. Pada abad ke berapa munculnya kerajaan Goa,Tallo,Sopeng, dan Bone ? A. Ke - 17 B. Ke - 15 C. Ke - 14 D. Ke - 13
E. Ke - 16
23. Kerajaan Makassar terletak dimana ? A. Sulawesi Barat B. Sulawesi Utara C. Sulawesi Timur D. Sulawesi Tenggara
E. Sulawesi Selatan
Jawaban:
E. Sulawesi Selatan
24. Norma kehidupan masyarakat Makassar diatur berdasarkan adat itiadat dan agama islam yang disebut sebagai ? A. Pangadakkang B. Pangadukkang C. Pingadakkang D. Pingadukkang
E. Pingadukking
25. Golongan hamba sahaya disebut juga sebagai ? A. Ata B. Anakarung / kareng C. To maradeka D. Atan
E. Tumasaraq
26. Golongan Bansawan disebut juga sebagai ? A. Tumasaraq B. Ata C. To maradeka D. Kareng / anakarung
E. Atan
Jawaban:
D. Kareng / anakarung
27. Kerajaan Makassar mulai terjun dalam dunia pelayaran dan perdagangan yaitu pada masa pemerintahan siapa ? A. Sultan alaudin B. Sultan Muhammad said C. Sultan Hasanudin D. Ali Mughayat Syah E. Saleh Ad- din
28. Untuk mengatur pelayaran dan perniagaan dalam wilayahnya, disusunlah hukum perniagaan yang disebut Ade Alliopioping Bicarance Pabbalu’e yang merupakan karya …. A. Karang Mataoya B. Daeng Manrabia C. Amanna Gapppa D. Sri Alam E. Sultan Firman Syah
Jawaban:
PERAN KERAJAAN GOWA DALAM PERNIAGAAN PADA ABAD XVII NAMA: ANDRI PAULUS LAMATOKAN NIM : 152016801 FAKULTAS: KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
ABSTRAK aFokus perhatian studi ini adalah upaya untuk mengkaji dan mengungkapkan secara dekskriptif naratif mengenai faktor-faktor yang menyebutkan Kerajaan Gowa pada abad XVII dapat berkembang menjadi Bandar intenasional, Bandar transit dalam dunia perdagangan nusantara. Sejak masa pra-Kolonial, pelabuhan Makassar (Somba Opu) sudah dikenal sebagai pintu ke kawasan timur Indonesia. Kota yang terletak di ujung selatan pulau Sulawesi ini memiliki sejarah yang panjang sebagai Bandar niaga yang strategis sebagai enterport yang menghubungkan kawasan Laut Jawa, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Banda, dan jaringan local lainnya serta perdagangan jarak jauh dengan Cina, India, dan Eropa, tetapi juga sebagai produsen komoditi perdagangan penting, terutam beras.
PENDAHULUAN Berdasarkan gambaran dari Tome Pires bahwa jaringan perdagangan Sulawesi Selatan telah berkembang setidaknya pada abad XVII, dimana salah satu komoditi yang diperdagangkan menurut Pires ialah Beras. Pelabuhan Makassar sendiri baru memperlihatkan gejala pertumbuhan dengan pesat pada pertengahan abad XVII, kemudian meningkat lagi perkembangannya di awal abad XVII. Pertumbuhan itu sangat dipengaruhi oleh dorongan pertumbuhan internal maupun pengaruh situasi perkembangan niaga dari luar. Pertumbuhan internal bersumber dari adanya “ambisi” penguasa kerajaan Gowa-Tallo untuk mengembangkan bandar niaganya sebagai satu-satunya pelabuhan dagang dan pusat perdagangan di wilayah tersebut.(Muhammad Vibrant Anwar)
METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian Deskriptif naratif. Disini penulis berusaha menggambarkan suatu peristiwa atau kondisi yang terjadi di Nusantara sekitar abad XVII yang telah membawa pengaruh kepada perkembangan perdagangan di Kerajaan Gowa. Adapun langkah-langkah penelitiannya adalah sebagai berikut: heuristik, sumber primer, kritik, interprestasi, historiografi.
HASIL PENELITIAN Kehadiran Kerajaan Gowa dalam Perniagaan Gowa sebagai kerajaan niaga yang pernah memainkan peranan penting dikawasan Nusantara bagian timur bukanlah Negara yang berkuasa disektor perdagangan saja, melainkan juga memperoleh kekuasaan dan kekayaannya dari sektor agricultural. Politik perluasan kekuasaan dan besarnya perhatian yang dilandasi oleh sikap terbuka dari penguasa Gowa terhadap kehidupan perniagaan akhirnya berhasil menempatkan Makassar sebagai satu-satunya pusat perdagangan dan pangkalan kegiatan maritim di wilayah itu. Disamping itu tidak dapat diabaikan begitu saja peranan pedagang dan pelaut yang melakukan aktifitas niaga disana, yang telah berhasil menjadikan Makassar sebagai Bandar niaga tempat pemasaran produksi perdagangan.
PEMBAHASAN A. PERAN KERAJAAN GOWA DALAM JARINGAN PELAYARAN DAN PERDAGANGAN NUSANTARA Politik pintu terbuka yang dijalankan oleh kerajaan gowa bukan hanya diarahkan untuk memikat pedagang dan pelaut di daerah sekitar (Bugis-Makassar, Mandar, Selayar, dan Bajo) atau Portugis di Malaka dan Melayu, tetapi juga mereka yang bergiat di Asia Tenggara (pedagang Eropa, Asia Timur, dan Asia Tenggara). Stapel mengkaji tentang Makassar pada abad XVII kedalam beberapa bagian: pertama, pusat perniagaan dan pangkalan bagi pedagang dan pelaut Makassar. Kedua, pelabuhan transit terpenting bagi komoditas rempah-rempah dan kayu cendana. Ketiga, daerah yang berlimpah dengan produk pangan (beras dan ternak). Keempat, bandar niaga Internasional. (F.W. Stapel, 1922).
B. Kebangkitan Emporium dan Kapitalisme Ekonomi Sampai awal abad XVII, kehadiran orang Eropa di kepulauan Indonesia membawa perubahan kecil dalam kontalasi politik di wiyah itu. Kerajaan-kerajaan yang sampai kedatangan Portugis berperan penting tetap unggul selama abad ke XVII; tiga kekuatan laut yakni Demak, Malaka-Johor, dan Ternate berhasil menahan pertumbuhan dominasi Portugis.
Kerajaan Gowa terletak di Ujung Selatan barat daya pulau Sulawesi Kerajaan Gowa terletak di Ujung Selatan barat daya pulau Sulawesi. Kerajaan Gowa dengan ibu kotanya yang terkenal dengan nama Somba Opu terletak di pantai Selat Makassar. Selat inilah yang memisahkan pulau Sulawesi dengan Kalimantan. Pada mulanya, Makassar hanya merupakan suatu bandar kecil, tempat bongkar muatan perahu. Selain sebagai pelabuhan dagang, pelabuhan Makassar di ujung utara juga di fungsikan sebagai pangkalan “Armada” kerajaan Gowa (SombaOpu) sebelum ditaklukan Belanda, bandar ini berkembang dengan pesat pada abad XVI-XVII.
SIMPULAN Berdasarkan uraian dari hasil penelitian ini dapat dijelaskan mengenai tahap-tahap berkembangnya Kerajaan Gowa dalam perniagaan abad XVII, maka dapatlah diketahui bahwa berkembangnya Kerajaan Gowa sebagai salah satu pusat perdagangan dan transito di Nusantara di akibatkan oleh peran Kerajaan Gowa yang turut bermain pengembangan perdagangan. Kemunculan Kerajaan Gowa sebagai bandar besar yang turut serta dalam percaturan perdagangan di Nusantara baru dimulai setelah Raja Gowa IX, Karaeng Tumaparisi Kallonna (1510-1546), membuat kota raja di Banteng Somba Opu, Namun nama Makassar sesungguhnya telah di kenal sejak abad ke-13. Dugaan itu didasarkan atas faktor ekternal.
TERIMA KASIH TERIMA KASIH