Ada ulat pada tanaman apa yang harus dilakukan?

Hama jenis ini menyerang tanaman jagung muda pada malam hari, sedangkan pada siang harinya bersembunyi di dalam tanah. Ulat tanah menyerang batang tanaman jagung muda dengan cara memotongnya, sehingga sering dinamakan juga ulat pemotong.

Ciri-ciri:

 Larva biasa berada dalam tanah, berwarna  coklat kehitaman, mempunyai tujuh pasang kaki.

 Serangan:

Hama  ini  menyerang  tanaman umur  1-3 minggu, dengan cara menyerang dan memotong pangkal batang pada waktu   malam   hari, siang hari ulat  bersembunyi  dalam  tanah.

 Pengendalian

Hayati

Hama ini dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida biologi dari golongan bakteri seperti Bacilius thuringiensis atau insektisida biologi dari golongan jamur seperti Beauvaria bassiana.

Secara kimiawi

Dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif profenofos, klorpirifos, sipermetrin, betasiflutrin atau lamdasihalortrin. Dosis/konsentrasi sesuai dengan petunjuk pada kemasan.

Sumber : BPTP Lampung

Penyusun : Gohan Octora Manurung, Dede Rohayana, Betty Mailina, Ely Novrianty

Admin disbud | 17 Maret 2021 | 3836 kali

Sepanjang musim penghujan petani harus berhati-hati dengan serangan hama ulat. Hama tersebut biasanya muncul pada tanaman sayuran seperti sawi. Hama dapat membuat daun tanaman menjadi bolong-bolong.

Hama ulat yang kerap menyerang tanaman sayur berjenis Crocidolomia pavona. Ulat tersebut termasuk hama yang cukup penting untuk tanaman sayuran Brassicaceae, seperti tanaman kubis, brokoli, lobak, sawi, dan kol bunga.

Serangan hama ini terbilang cukup mengkhawatirkan karena larva hama dapat memakan tunas daun sehingga menyebabkan pembentukan daun baru terhambat. Jika tunas daun yang diserang sudah rusak, larva akan pindah ke tunas daun lainnya. Bila hama ini tidak cepat diatasi, kemungkinan besar petani akan mengalami tingkat kerusakan yang cukup parah sehingga menyebabkan gagal panen.

Tindakan pengendalian yang bisa dilakukan ialah dengan menggunakan pestisida nabati yang terbuat dari bawang putih. Pestisida yang digunakan harus menggunakan bahan organik apabila Anda ingin mendapatkan hasil panen berstandar organik.

Bawang putih cukup mudah didapat karena termasuk salah satu bumbu dapur yang paling sering digunakan. Selain itu, harga bawang putih tidak begitu mahal sehingga bisa mengefisiensikan biaya produksi. Pestisida bawang putih tidak akan menimbulkan efek samping berbahaya bagi lingkungan.

Di dalam bawang putih terdapat zat-zat yang beracun bagi serangga seperti allisin, alin, minyak atsiri, saltivine, selenium, scordinin, dan metialin trisulfida. Zat-zat tersebut bisa membuat hama enggan mendekat.

Pestisida bawang putih sudah terbukti efektif mampu mencegah serangan hama ulat pada tanaman sawi. Adapun bahan yang dibutuhkan dan cara membuat pestisida bawang putih seperti berikut.

Bahan-bahan:

  • 3 siung bawang putih
  • 3 cangkir air sumur (400 ml)
  • 1 pelepah kecil lidah buaya (sebagai perekat)

Cara membuat:

  1. Haluskan bawang putih dan campur dengan air.
  2. Diamkan selama 1 × 24 jam dalam wadah tertutup.
  3. Haluskan lidah buaya dan campur ke dalam larutan bawang putih.
  4. Saring larutan dan masukkan hasil ekstraksi ke semprotan.
  5. Aplikasikan pestisida pada pagi hari sebelum matahari terbit atau sore hari sebelum matahari tenggelam. Anda bisa menggunakan pestisida ini sebanyak 2—3 kali dalam seminggu.

Sumber : //www.pertanianku.com/atasi-serangan-hama-ulat-pada-sayuran-organik-dengan-pestisida-bawang-putih/

Ilustrasi ulat bulu. ©2018 Merdeka.com/Pixabay

JABAR | 22 Februari 2021 12:21 Reporter : Andre Kurniawan

Merdeka.com - Bercocok tanam atau berkebun adalah salah satu hobi yang banyak diminati masyarakat saat ini. Hobi ini akan membuat pekarangan rumah dihiasi dengan berbagai jenis tanaman. Namun, dalam proses membudidayakan tanaman ini, mungkin akan menjumpai hama yang dapat menyerang tanaman.

Salah satu hama yang sangat merugikan tanaman adalah ulat. Ulat ini pada umumnya akan menyerang daun muda, sehingga dapat merusak daun dan tanaman tertentu. Kerusakan ulat ini ditandai dengan adanya kerutan pada daun, bentuk daun yang bergulung atau keriting atau adanya bekas-bekas gigitan tertentu di permukaan daun yang membuat daun berlubang.

Ulat-ulat hama ini sebenarnya hanyalah larva yang menunggu untuk berubah menjadi ngengat atau kupu-kupu, yang kehadiran mereka juga akan mempercantik kebun. Namun, nafsu makan yang besar, membuat ulat justru dibenci.

Untuk mengatasi permasalahan ini, ada beberapa cara mencegah ulat pada tanaman yang bisa dipraktikkan. Berikut adalah cara mencegah ulat pada tanaman yang dirangkum dari laman gardeningchannel.com:

2 dari 6 halaman

Cara mencegah ulat pada tanaman yang pertama adalah dengan menyingkirkannya secara manual. Ketika mendapati ulat berada di atas daun tanaman, segera ambil dan lempar sejauh mungkin. Anda juga bisa membawa ember atau semangkuk air sabun ke taman dan memasukkan semua ulat yang Anda tangkap ke dalamnya.

shutterstock

Anda juga harus mencabut dan membuang daun yang tergulung atau berselaput dari tanaman, karena daun ini sering kali menyembunyikan ulat. Meskipun metode ini dapat menyingkirkan ulat secara jelas, namun terkadang butuh waktu lama dan beberapa orang bahkan enggan menyentuh hama ini.

3 dari 6 halaman

Cara mencegah ulat pada tanaman yang kedua yaitu dengan menggunakan bakteri Botanical Bt. Bacillus thuringiensis (atau singkatnya botanical Bt) sebenarnya adalah jenis bakteri yang ada secara alami di dalam tanah, yang digunakan di kebun sebagai pengendali hama organik— dan sangat efektif pada ulat jika diaplikasikan dengan benar. Anda juga bisa menemukan bakteri ini dalam berbagai nama merek.

Anda bisa menggunakan cara ini pada malam hari, ketika ulat keluar untuk memakan tanaman. Pastikan untuk melapisi dedaunan secara menyeluruh, sehingga ulat yang menyerang pasti akan memakannya. Tidak seperti kebanyakan insektisida, botanical Bt adalah pilihan yang baik karena aman digunakan di daerah di mana hewan peliharaan sering berkeliaran, dan tidak membahayakan bagi burung, ikan, penyerbuk dan serangga bermanfaat lainnya.

4 dari 6 halaman

Cara mencegah ulat pada tanaman yang ketiga yaitu dengan menggunakan serangga yang bermanfaat bagi tanaman. Banyak serangga di sekitar taman yang berperan sebagai predator ulat. Jadi Anda harus bisa membujuk serangga ini agar sering mampir ke taman. Kebanyakan serangga yang memangsa ulat juga merupakan penyerbuk, jadi pastikan menanam banyak tanaman berbunga untuk menarik serangga ini.

Cara lain untuk mendatangkan serangga adalah dengan menghindari penggunaan pestisida yang akan membahayakan serangga ini, menyediakan air bagi mereka dengan fitur seperti air mancur, meninggalkan bagian tanah yang menghadap ke selatan untuk tidak ditanami, dan menyediakan tempat bersarang seperti tumpukan dahan pohon atau pohon mati yang berdiri.

5 dari 6 halaman

Cara mencegah ulat pada tanaman yang keempat yaitu dengan memanfaatkan ayam untuk berburu ulat. Ayam di halaman akan membantu mengurangi populasi ulat.

©2012 Merdeka.com/Shutterstock/Vishnevskiy Vasily

Ayam suka berburu dan memakan ulat, tetapi jika ayam sudah terbiasa diberi nutrisi berupa biji-bijian, Anda bisa memotong ulat dan menambahkannya ke pakan ayam agar mereka juga terbiasa dengan sumber makanan baru. Cara ini sekaligus untuk membujuk mereka agar mau berburu ulat di taman.

6 dari 6 halaman

Cara mencegah ulat pada tanaman yang kelima yaitu dengan menyemprotkan minyak neem pada tanaman. Semprotan buatan sendiri yang dibuat dengan minyak neem adalah cara sederhana untuk mengusir ulat.

Namun, Anda harus tahu bahwa ramuan ini juga akan membunuh lebah, jadi gunakan ramuan ini hanya pada saat senja, ketika lebah mulai kembali ke rumah mereka. Campurkan dua ons minyak neem dengan empat liter air bersuhu ruangan.

Menyemprotkan campuran ini ke area taman tempat melihat ulat akan membunuh mereka. Pastikan untuk menguji terlebih dulu semprotan minyak neem di area kecil untuk memastikan bahwa tanaman tidak memberikan reaksi negatif sebelum menyemprotkannya ke seluruh kebun.

(mdk/ank)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA